Program Kompetisi Kampus Merdeka mendorong perguruan tinggi melakukan inovasi pembelajaran. Perguruan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang adaptif dan sesuai dengan kebutuhan industri.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 142 perguruan tinggi negeri dan swasta dinyatakan lolos Program Kompetisi Kampus Merdeka. Perguruan tinggi tersebut akan menerima dana total Rp 500 miliar untuk pengembangan kampus dan mencapai program Kampus Merdeka.
Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini diluncurkan pada 2020 dan terbuka untuk seluruh perguruan tinggi. Salah satu syaratnya, perguruan tinggi negeri dan swasta telah melengkapi sedikitnya 90 persen data kegiatan belajar-mengajar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti).
Adapun PKKM mendorong perguruan tinggi melakukan inovasi pembelajaran. Perguruan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang adaptif dan sesuai dengan kebutuhan industri.
”Saya harap (PKKM) bisa mengakselerasi kemajuan perguruan tinggi dalam kerangka Kampus Merdeka. Ini untuk menghadirkan sumber daya manusia unggul,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek Nizam secara daring, Jumat (2/7/2021).
Ada 291 perguruan tinggi di Indonesia yang mendaftar PKKM. Sebanyak 142 perguruan tinggi dinyatakan lolos setelah rangkaian seleksi dan verifikasi. Dari jumlah itu, 60 persen adalah perguruan tinggi swasta. Perguruan tinggi terpilih akan menerima hibah dana dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud Ristek dengan total Rp 500 miliar.
Dana itu dapat digunakan untuk pengembangan staf, lokakarya, seminar, pengembangan kemitraan, akreditasi, bantuan mahasiswa, inovasi pembelajaran, dan sebagainya. Mengutip laman Kemendikbud Ristek, dana untuk perguruan tinggi negeri masuk ke realokasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Dana untuk perguruan tinggi swasta akan masuk dalam kontrak dengan Ditjen Dikti.
Dana itu diharapkan mendorong transformasi pendidikan tinggi. Adapun indikator itu dilihat dari delapan indikator kinerja utama (IKU) perguruan tinggi, antara lain lulusan mendapat pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, praktisi mengajar di kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, dan program studi berstandar internasional.
”PKKM mengakselerasi sinergi kampus dengan mitra-mitra sehingga menyiapkan anak-anak menjadi tenaga profesional di masa depan,” ucap Nizam.
Rektor Universitas Internasional Batam Iskandar Itan mengatakan, pihaknya telah merancang kegiatan-kegiatan untuk mencapai IKU perguruan tinggi. Ketiganya adalah peningkatan mutu dan relevansi lulusan kampus, peningkatan reputasi dosen, serta peningkatan integrasi sistem penjaminan mutu. Ketiganya disusun dalam program berdurasi tiga tahun, sama seperti ketentuan PKKM.
”Kami berkomitmen melaksanakan PKKM dan melakukan pengawasan untuk memastikan sasaran kami tercapai dengan baik,” kata Iskandar.
Sementara itu, Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono mengucapkan terima kasih atas dana hibah dari Ditjen Dikti. Hal ini menjadi dorongan untuk melaksanakan program Kampus Merdeka. Ia berkomitmen untuk mengawasi dan memastikan IKU perguruan tinggi tercapai.
Pelaksana Tugas Rektor IPB University Drajat Martianto mengatakan, dana hibah ini akan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Selain berupaya memenuhi IKU perguruan tinggi, IPB University juga berkomitmen meningkatkan pembelajaran di kampus agar mahasiswa mampu berpikir inovatif dan kreatif.