Perguruan Tinggi Negeri Kejar Fleksibilitas Pengelolaan
Perguruan tinggi negeri membutuhkan fleksibilitas pengelolaan kelembagaan. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
Kompas
Aktivitas di Kampus Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta, Selasa (30/6). UPN Veteran Jakarta pada 2014 berubah status dari perguruan tinggi swasta (PTS) menjadi perguruan tinggi negeri (PTN). Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan moratorium penghentian sementara perubahan status PTS menjadi PTN karena adanya persoalan anggaran, pengelolaan aset, dan perubahan status kepegawaian.
JAKARTA, KOMPAS — Pengembangan layanan perguruan tinggi berkualitas untuk menunjang terwujudnya Merdeka Belajar Kampus Merdeka membutuhkan fleksibilitas pengelolaan kelembagaan. Sejumlah perguruan tinggi milik pemerintah berjuang meningkatkan status perguruan tinggi yang lebih fleksibel, terutama yang berstatus satuan kerja menjadi badan layanan umum atau BLU.
Peningkatan status kelembagaan perguruan tinggi negeri (PTN) salah satunya berhasil diraih Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ). Perguruan tinggi ini sejak 2014 berubah bentuk menjadi PTN dengan status satuan kerja, kini berubah bentuk menjadi PTN badan layanan umum (BLU) berdasarkan putusan Menteri Keuangan sejak 31 Mei 2021.
Rektor UPNVJ Erna Hernawati mengatakan, peningkatan status UPNVJ menjadi PTN BLU utamanya untuk meningkatkan layanan kepada publik. Perguruan tinggi ini memiliki visi untuk menjadi institusi yang unggul dan berkualitas internasional. ”Pengelolaannya harus fleksibel. Harus ada keleluasaan memanfaatkan sumber daya demi meningkatkan layanan pendidikan tinggi berkualitas,” ujarnya.
Menurut Erna, dari perubahan UPNVJ yang awalnya perguruan tinggi swasta menjadi PTN satuan kerja, perkembangan signifikan sudah terjadi. Akreditasi lembaga mencapai B dari tujuh fakultas yang dimiliki, yakni ekonomi dan bisnis, hukum, ilmu sosial dan ilmu politik, teknik, kesehatan, serta kedokteran.
”Dengan status PTN BLU, pengembangan bisa lebih cepat. Kami bisa kerja sama secara fleksibel dengan institusi lain, ada fleksibilitas pengelolaan keuangan yang tadinya tidak dikelola UPNVJ kini bisa ada di rekening sendiri, hingga tridarma PT bisa efektif dan efisien,” jelas Erna.
Pengelolaannya harus fleksibel. Harus ada keleluasaan memanfaatkan sumber daya demi meningkatkan layanan pendidikan tinggi berkualitas.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UPNVJ Prasetyo Hadi menambahkan, PTN BLU membuat pengelolaan keuangan dan sumber daya menjadi fleksibel. PTN BLU dapat menambah sumber daya manusia, terutama dosen dan tenaga kependidikan, berdasarkan kebutuhan pengembangan UPNVJ, termasuk membuka program magister dan doktor, serta prodi baru di jenjang S-1.
”Kampus tidak hanya mengandalkan pendapatan dari pembayaran uang kuliah tunggal atau UKT mahasiswa. Ada rencana bisnis lain untuk pendanaan guna memeprcepat pengembangan kampus di masa depan,” ujar Prasetyo.
Wakil Rektor Bidang Akademik UPNVJ Antar Venus menjelaskan, kampus membutuhkan inovasi untuk dapat berkembang, termasuk mewujudkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Pada prinsipinya Kampus Merdeka membutuhkan inovasi cara belajar dan program untuk kemahasiswaan, seperti mengeksplorasi sumber belajar baru dengan beragam kegiatan.
”Kebanyakan kegiatan ini butuh fasilitasi anggaran. Kalau dikelola dengan PTN satuan kerja tidak cukup. Butuh fleksibilitas yang memudahkan inovasi dan beragam implementasi,” kata Venus.
Tambah kapasitas
Erna mengatakan, potensi UPNVJ untuk berkembang cukup baik. Saat ini jumlah mahasiswa aktif 11.416 orang. Namun, penerimaan mahasiswa baru yang dibutuhkan untuk meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi di Indonesia belum optimal. Setiap tahun penerimaan mahasiswa baru berkisar 3.200-3.300 orang.
DOKUMENTASI UPNVJ
Konferensi pers daring dan luring tentang pengumuman perubahan status UPN Veteran Jakarta menjadi perguruan tinggi negeri badan layanan umum (PTN BLU), Selasa (8/6/2021). Hadir Rektor UPNVJ Erna Herawati (kedua dari kanan).
Padahal, dari sisi input mahasiswa baru, UPNVJ bisa bersaing. Tahun lalu, nilai ujian tulis berbasis komputer (UTBK) untuk mahasiswa baru di bidang sosial humaniora dan sains teknologi masuk 10 besar. Peminat pun terus meningkat, pernah mencapai 85.000 orang.
”Masalah sarana dan prasarana menjadi kendala, seperti ruang kelas dan laboratorium. Dengan status BLU, ada keleluasaan dengan mengoptimalkan sumber daya untuk mendapat pendanaan dan bermitra dengan institusi lain. Peningkatan mutu layanan sesuai standar pelayanan minimal harus dipenuhi,” kata Erna.