Para kepala sekolah dan guru SMK Pusat Keunggulan diberi penguatan dalam mengoptimalkan teknologi digital untuk pembelajaran dan pencitraan (”branding”) sekolah agar dikenal masyarakat dan dunia industri.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sekolah menengah kejuruan dituntut lincah dalam mengikuti dinamika perkembangan dunia usaha dan industri serta pemanfaatan teknologi digital. Untuk itu, keselarasan kompetensi para guru dan tenaga kependidikan di SMK juga harus ditingkatkan dengan program pelatihan di dunia usaha dan dunia industri sehingga dapat mengembangkan pembelajaran berbasis dunia kerja
Melalui Merdeka Belajar SMK Pusat Keunggulan, peningkatan kualitas SMK salah satunya dilakukan dengan penguatan kepala sekolah, pengawas, dan guru melalui program pelatihan dan pendampingan intensif. Dalam perkembangan teknologi digital, para kepala sekolah dan guru SMK Pusat Keunggulan diberikan penguatan dalam mengoptimalkan teknologi digital untuk pembelajaran serta pencitraan (branding) sekolah agar dikenal masyarakat dan dunia industri. Program ini disebut SMK Cakap Digital melalui Digital Marketing Development Program, kerja sama Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, bersama Dyandra Academy.
Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha/Dunia Industri, Kemendikbud Ristek, Ahmad Saufi, Jumat (28/5/2021), mengatakan, pelatihan untuk peningkatan kompetensi dan manajerial kepala sekolah dan guru SMK dilakukan dengan melibatkan industri. Hal ini sejalan dengan perubahan yang diinginkan agar pengembangan kurikulum di SMK dilakukan secara lincah (agile) dan memenuhi kompetensi hard skill, soft skill, serta karakter peserta didik.
Presiden Direktur Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh mengatakan, peningkatan jumlah pengguna internet dan media sosial di Indonesia yang terus bertambah pesat menjadi peluang untuk memasarkan suatu produk dan jasa dari SMK melalui branding dan marketing. Cara ini dianggap lebih cepat, mudah, dan luas untuk menjangkau pasar.
”Kemampuan untuk mengimplementasikan digital marketing development yang juga berkembang di industri ini penting juga dikuasai pengelola SMK. Dari para praktisi kami, kepala sekolah dan guru diberi materi praktis untuk diimplementasikan di sekolah,” ujar Hendra.
Berdasarkan data Hootsuite tahun 2020, koneksi telepon seluler di Indonesia mencapai 338,2 juta dari total penduduk 272,1 juta orang. Pengguna internet sebanyak 175,4 juta atau naik 14 persen dari tahun lalu. Adapun pengguna media sosial aktif sekitar 160 juta atau naik 8,1 persen dari tahun lalu.
Direktur Corporate Communication Kompas Gramedia (KG) Glory K Oyong mengatakan, KG mendukung kolaborasi pemerintah dan dunia usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satunya dukungan untuk menyelaraskan SMK dengan DUDI (dunia usaha dan dunia industri), KG menerima program magang dari siswa SMK, seperti di toko buku Gramedia, percetakan, dan perhotelan.
Menurut Glory, gaya hidup digital semakin menyatu dengan kehidupan sehingga mendorong transformasi digital. Perusahaan KG sebagai entitas bisnis juga mengoptimalkan teknologi digital, mulai dari untuk menyapa pelanggan, memasarkan produk, hingga menangkap peluang yang muncul dengan mengembangkan produk dan layanan digital untuk kepuasan pelanggan.
Kemitraan industri-SMK diwujudkan dengan pelatihan kepala sekolah dan guru SMK dalam pemanfaatan teknologi digital untuk pembelajaran dan manajemen sekolah. Program SMK Cakap Digital kerja sama Ditjen Pendidikan Vokasi, Kemdikbudristek, dan Dyandra Academy. Glory mengatakan, digital marketing bukan saja untuk menjual produk dan jasa lewat platform digital, melainkan juga terkait aspek komunikasi dan pesan. Perlu strategi komunikasi untuk membuat masyarakat membeli dan terikat atau lekat dengan brand perusahaan/institusi.
”Kolaborasi dalam pelatihan digital marketing untuk guru, kepala sekolah, dan siswa SMK dapat memberikan manfaat dalam merevitalisasi SMK sehingga memajukan pendidikan Indonesia untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja terampil dan diserap industri,” kata Glory.
Direktur Dyandra Academy Rumpoko Hadi menjelaskan, pelatihan digital marketing development program membekali kepala sekolah dan guru SMK mengoptimalkan peluang strategi digital marketing untuk menjangkau masyarakat dan industri. Program ini sudah dimulai tahun 2020. Ada 895 SMK se-Indonesia yang mendapatkan pelatihan pengembangan pemasaran digital berstandar industri.