Kemampuan Mengelola Pembelajaran Menjadi Tantangan
Teknologi tidak akan pernah menyelesaikan masalah pembelajaran di masa pandemi ini. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaranlah yang menentukan berhasil tidaknya pembelajaran di masa pandemi ini.
Oleh
Yovita Arika
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembelajaran jarak jauh dapat efektif jika difokuskan pada pembelajarannya, bukan pada metodenya, dalam jaringan atau pun luar jaringan. Karena itu, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran atau kompetensi pedagogik guru akan menentukan keberhasilan pembelajaran di masa pandemi ini.
Pembelajaran jarak jauh lebih banyak dipahami sebagai bagaimana memastikan siswa terhubung satu sama lain melalui materi pembelajaran yang direkam oleh guru dan dikirimkan melalui berbagai media. Selanjutnya, materi tersebut dibahas secara daring maupun luring.
Ada empat standar kompetensi guru, yaitu kompetensi profesional, kepribadian, sosial, dan pedagogik. Namun di era pembelajaran jarak jauh ini sangat riskan untuk mewujudkan kompetensi pedagogik.(Robinson Situmorang)
“Ada empat standar kompetensi guru, yaitu kompetensi profesional, kepribadian, sosial, dan pedagogik. Namun di era pembelajaran jarak jauh ini sangat riskan untuk mewujudkan kompetensi pedagogik,” kata Robinson Situmorang, dosen Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dalam Forum Diskusi Pedagogik Ikatan Alumni UNJ yang diselenggarakan secara daring, Rabu (31/3/2021).
Dalam diskusi yang bertema Solusi Krisis Pedagogik dalam Pembelajaran Jarak Jauh tersebut Robinson mengatakan, penguasaan kompetensi pedagogik berkaitan dengan hasil belajar siswa. Jika guru bisa menerapkan kompetensi pedagogik dengan baik, maka kekuatiran bahwa pembelajaran jarak jauh akan menurunkan kualitas siswa bisa diatasi.
Guru besar Universitas Terbuka Gorky Maximus Sembiring mengatakan teknologi hanya membantu guru, tetapi tidak menyelesaikan masalah pembelajaran di masa pandemi ini. Apalagi jika pembelajaran hanya dilakukan dengan “memindahkan” ruang kelas ke ruang virtual.
“Karena itu yang perlu ditekankan pembelajarannya. “Jika teknologi tidak canggih, maka perlu waktu panjang (lama untuk melaksanakan pembelajaran). Kalau (hanya) ruang kelas di-zoom-kan, di mana pedagogiknya, di mana pembelajarannya,” kata dia.
Seni mengajar
Untuk mengatasi krisis pedagogik ini, menurut Robinson, dapat dilakukan dengan merancang pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran harus berorientasi pada kebutuhan siswa untuk membangkitkan minat dan perhatian siswa. Bagan pembelajaran yang digunakan juga relevan, yaitu berorientasi pada kompetensi dan sesuai karakteristik peserta didik.
“Seni mengajar yang menyenangkan, ini unsur-unsur yang terkait prinsip-prinsip pedagogik. Pembelajaran harus menarik perhatian siswa, belajar harus bermakna, respon (guru) harus positif. Belajar adalah bagian bersenang-senang, buatlah sesuatu yang sulit menjadi menyenangkan. Kalau banyak siswa tidak memahami materi pelajaran, guru perlu refleksi, apa yang salah pada saya,” kata dia.
Pada kesempatan tersebut, Siti Hidayati, guru SD Perguruan Cikini berbagi praktik baik dalam mengajar selama masa pandemi ini. Hal pertama yang harus dilakukan guru, menurutnya, memastikan bahwa siswa di rumah belajar. Karena itu, guru harus membangun interaksi dengan siswa dan orangtua. Tugas guru selanjutnya, membuat pembelajaran yang bermakna.
“Ada berbagai media dan seumber belajar yang bisa digunakan guru. Misalnya, anak SD sedang suka-sukanya bermain gim, ada beberapa materi pembelajaran yang disampaikan dalam bentuk gim (daring). Anak-anak juga suka berbicara, karena itu sediakan wadahnya agar mereka bisa berbicara bebas. Ternyata anak-anak aktif, kelas belum dibuka (dimulai) mereka sudah minta guru buka zoom,” ujar Siti.
Kata kunci dalam pedagogi, kata Rektor UNJ Komarudin Sahid, adalah bagaimana pesan-pesan pendidikan sampai ke peserta didik dan peserta didik dapat berkembang secara optimal. “Pedagogi itu proses untuk membimbing anak didik mencapai tujuan. Proses ini di masa pembelajaran jarak jauh masih terbatas. Metodenya bisa secara daring atau pun luring,” kata dia.