Sekolah di Desa Zona Hijau Batang Mulai Belajar Tatap Muka
Sejumlah sekolah tingkat SD dan SMP di desa-desa berstatus zona hijau di Batang, Jawa Tengah, akan menggelar pembelajaran tatap muka, Selasa (9/3/2021). Pembelajaran digelar terbatas dengan protokol kesehatan.
Oleh
KRISTI D UTAMI
·3 menit baca
BATANG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, berencana memulai kegiatan belajar-mengajar tatap muka tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, Selasa (9/3/2021) besok. Namun, sekolah yang diizinkan menggelar pembelajaran tatap muka hanya yang berada di desa berstatus zona hijau atau nihil kasus Covid-19.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batang Achmad Taufiq, Senin (8/3/2021), pembelajaran tatap muka akan dilakukan terbatas dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. ”Hanya sekolah-sekolah di desa zona hijau. Peserta didik dan pengajar yang boleh ikut belajar tatap muka juga hanya yang berasal dari desa zona hijau,” kata Taufiq.
Taufiq menuturkan, belum tahu pasti jumlah sekolah yang akan mengikuti pembelajar tatap muka. Namun, dia memastikan, sekolah-sekolah di wilayah Kecamatan Batang dan Kecamatan Limpung dilarang ikut karena dua wilayah itu masuk zona merah.
Sedianya, pembelajaran tatap muka digelar pada Senin (8/3/2021). Namun, rencana itu ditunda karena masih ada sejumlah sekolah yang memerlukan perbaikan penyediaan sarana pendukung protokol kesehatan, seperti tempat cuci tangan dengan sabun dan masker cadangan.
Taufiq mengatakan, para siswa dan guru yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka diharuskan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan suhu badannya di bawah 37,5 derajat celsius. Setiap kelas hanya boleh diisi maksimal 50 persen dari total kapasitas. ”Kalau satu kelas ada 30 siswa, berarti setiap hari hanya boleh diisi 10-15 siswa. Nanti, sisanya bergantian masuk di hari berikutnya,” ucapnya.
Menurut Taufiq, pembelajaran tatap muka dilaksanakan setiap hari, kecuali hari Minggu. Waktu belajar juga dibatasi hanya pukul 07.30-10.30. Siswa diharapkan membawa bekal makanan dan minuman dari rumah untuk meminimalkan risiko kerumunan saat mereka jajan.
”Jika dalam pelaksanaan nanti ada siswa atau guru yang positif Covid-19, pembelajaran tatap muka langsung kami hentikan. Untuk itu, kami betul-betul menekankan agar pembelajaran tatap muka ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat,” imbuh Taufiq.
Taufiq menambahkan, alasan Pemkab Batang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka untuk menjawab keresahan siswa yang sudah setahun tidak belajar di sekolah. Bagi sebagian siswa, terutama yang berada di daerah blank spot atau tidak ada sinyal seluler, pembelajaran jarak jauh tidak maksimal. Mereka baru bisa mendapat materi pembelajaran saat guru berkunjung ke rumah mereka.
Belum dilaksanakan
Sementara itu, di Kota Tegal dan Kabupaten Tegal, pembelajaran tatap muka belum digelar. Di Kabupaten Tegal, misalnya, pembelajaran tatap muka baru akan digelar pada Juli 2021. ”Pembelajaran tatap muka baru bulan Juli, setelah para guru dan tenaga kependidikan mendapatkan vaksinasi semua. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat yang lebih mengutamakan keselamatan jiwa guru dan peserta didik,” kata Bupati Tegal Umi Azizah.
Di Kota Tegal, pemerintah setempat belum mengetahui kapan pihaknya bisa kembali menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal Ismail Fahmi, pembelajaran tatap muka akan digelar setelah mendapat rekomendasi dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tegal.
”Sementara ini, kami masih mengajukan permohonan rekomendasi pembelajaran tatap muka untuk sekolah-sekolah percontohan. Nantinya, pembelajaran tatap muka tidak akan kami laksanakan serentak, tetapi dimulai dari sekolah-sekolah percontohan dulu. Kalau sudah mantap, baru diikuti seluruh sekolah,” ujar Fahmi.