Pembelajaran Tatap Muka di Magelang Belum Dipastikan
Kota dan Kabupaten Magelang belum bisa memastikan jadwal pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Peningkatan kasus yang terjadi signifikan menjadi bahan pertimbangan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Kendati sudah melakukan sejumlah persiapan, Pemerintah Kota dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, masih belum bisa memastikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Keraguan juga muncul karena kasus Covid-19 selama beberapa hari terakhir justru meningkat signifikan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang Agus Sujito mengatakan, perkembangan kasus Covid-19 di Kota Magelang saat ini diakui membuatnya pesimistis. ”Jangankan memikirkan soal pembelajaran. Untuk melakukan uji coba saja pun, sementara ini kami belum berani,” ujarnya, Minggu (22/11/2020).
Sebelumnya, setelah sempat melakukan simulasi di 13 SMP, 3 SD dan 1 TK, Pemerintah Kota Magelang berencana melakukan uji coba pembelajaran tatap muka mulai November. Uji coba tersebut direncanakan dilaksanakan pada 12 sekolah SD dan SMP di tiga kecamatan. Pada Oktober lalu, perencanaan tersebut dibuat dengan mempertimbangkan kondisi penularan Covid-19 yang terkendali dengan perkembangan jumlah kasus baru relatif rendah.
Namun, saat ini, Agus mengatakan, pihaknya tidak bisa menyeleksi sekolah bakal melakukan uji coba karena peningkatan kasus Covid-19 terjadi merata di seluruh wilayah di Kota Magelang. ”Kasus baru terus ada dan terjadi merata di tiga kecamatan di Kota Magelang,” ujarnya.
Total jumlah kasus positif Covid-19 sejak Maret hingga Sabtu (21/11/2020) terdata 453 orang. Adapun jumlah pasien baru Covid-19 pada Sabtu kemarin mencapai 19 orang. Sebelumnya, pada Jumat (20/11/2020), jumlah kasus postif baru Covid-19 mencapai 45 kasus dalam sehari.
Dengan kondisi tersebut, menurut Agus, pihaknya juga belum melakukan persiapan apa pun terkait pembelajaran tatap muka. Para guru di sekolah saat ini hanya sebatas berusaha meningkatkan minat belajar anak, dengan membuka sesi konsultasi bagi anak-anak yang malas dan sering tidak mengerjakan tugas.
Sesi konsultasi tersebut dilakukan dengan tatap muka. Namun, demi menghindari kerumunan, dalam setiap sesi, para guru hanya memberikan konsultasi untuk seorang siswa. ”Demi mencegah risiko penularan dan kerumunan, sesi konsultasi tersebut pada akhirnya harus dilakukan seperti les privat,” ujarnya.
Libur panjang
Agus mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini diduga akibat adanya libur panjang dan cuti bersama 28-30 Oktober. Dengan melihat hal tersebut, kondisi serupa dikhawatirkan kembali berulang pada masa libur akhir tahun Desember mendatang.
Rencana pembelajaran masih akan kembali kami diskusikan dengan Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Aziz Amin Mujahidin mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah mengecek kesiapan sekolah dan menyiapkan rancangan pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
Namun, dengan melihat perkembangan kasus Covid-19, Aziz menegaskan akan melakukan telaah lebih detail terkait rencana tersebut. ”Rencana pembelajaran masih akan kembali kami diskusikan dengan Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,” ujarnya.
Aziz menuturkan, pihaknya juga akan terlebih dulu melakukan survei untuk meminta pendapat wali murid tentang kegiatan pembelajaran tatap muka. Apabila nantinya terjadi perbedaan pendapat, dia akan tetap berupaya memfasilitasi semuanya, misalnya dengan tetap memberikan pembelajaran jarak jauh pada siswa yang orangtuanya tidak setuju dengan pembelajaran tatap muka.
Dalam seminggu terakhir, kasus Covid-19 di Kabupaten Magelang meningkat secara signifikan. Pada Sabtu (21/11/2020), jumlah kasus positif Covid-19 baru bahkan mencapai hingga 211 kasus. Pada beberapa hari sebelumnya, jumlah kasus baru mencapai lebih dari 50 kasus per hari.