JAKARTA, KOMPAS — Perempuan rentan terhadap kekerasan seksual termasuk saat menggunakan transportasi daring. Karena itu untuk menciptakan layanan transportasi yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh perempuan, Indonesia untuk Kemanusiaan, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan, dan Grab Indonesia berkolaborasi untuk mencegah tindak kekerasan seksual terhadap perempuan di Indonesia.
Sebagai langkah konkret, Grab bersama dua lembaga yang bergerak melindungi perempuan melakukan kampanye cegah kekerasan seksual terhadap perempuan, serta mengajak pengguna Grab Indonesia berdonasi melalui poin GrabRewards. Bersamaan dengan momen Hari Kartini selama tanggal 1-23 April 2019, terkumpul donasi sebesar Rp 131.565.000.
Grab bersama dua lembaga yang bergerak melindungi perempuan melakukan kampanye cegah kekerasan seksual terhadap perempuan.
“Kampanye ini dilakukan untuk mengajak masyarakat menyumbang, berdonasi bagi para perempuan korban kekerasan seksual di Indonesia,” kata Direktur Eksekutif Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa), Anik Wusari, seusai menerima donasi dana pengguna Grab, usai Diskusi “Mewujudkan Transportasi Online yang Aman dari Kekerasan terhadap Perempuan” di Komnas Perempuan di Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Hadir juga Ketua Komnas Perempuan Azriana Manalu, Komisaris Polisi Sri Bayakari (Satgas PPA Bareskrim Polri), dan Maria Fatimah (Kementerian Kominfo).
Dana dari pengguna Grab diharapkan bermanfaat untuk mendukung penanganan perempuan korban kekerasan seksual di Indonesia. Dana itu akan disalurkan melalui Pundi Perempuan. Karena itu, IKa sangat mendukung perusahaan transportasi daring yang berkomitmen dalam mencegah kekerasan seksual di jalanan.
“Ini merupakan upaya yang sangat baik yang dilakukan perusahaan untuk bersama-sama melakukan stop kekerasan seksual terhadap perempuan,” kata Anik.
Selain itu, IKa juga mendorong adanya mekanisme keluhan bagi para pengguna transportasi daring, terutama perempuan. Langkah ini untuk memperkecil jumlah kekerasan terhadap perempuan, karena kekerasan yang terjadi di jalan akan membatasi ruang gerak perempuan.
Presiden Grab Indonesia Rizki Kramadibrata juga menyampaikan komitmen Grab dalam mendukung upaya perlindungan bagi perempuan yang menggunakan transportasi daring maupun pengemudinya.
Dia mengatakan, sejak awal berdiri pihaknya selalu mendukung para perempuan Indonesia untuk mengambil peranan di masyarakat dengan membangun platform transportasi yang aman dan nyaman dengan fitur-fitur keselamatan yang terus kami kembangkan.
Sistem perlindungan
Saat diskusi, hadir juga Dian Pramest, yang merupakan perempuan pengemudi grab. Dian memberikan testimoni bagaimana dia sebagai ibu rumah sekaligus kepala keluarga membiayai hidupnya dan dua anaknya dengan profesi pengemudi transportasi daring. Sejak bergabung di Grab, sebagai perempuan, Dian menyatakan dia bersama teman-temannya pengemudi perempuan mendapatkan perlindungan dari perusahaan saat bekerja.
“Mobil yang kami gunakan dilengkapi dengan berbagai peralatan yang menjamin keamanan kami saat bekerja. Misalnya di dalam mobil kami ada kamera CCTV, dan juga sistem pengamanan lain yang akan kami gunakan saat ada ancaman.Hanya dalam hitungan beberapa detik, kalau ada ancaman, sudah diketahui kantor,” katanya.
Mobil yang kami gunakan dilengkapi dengan berbagai peralatan yang menjamin keamanan kami saat bekerja. Misalnya di dalam mobil kami ada kamera CCTV.
Adapun Pundi Perempuan adalah upaya penggalangan dana bagi lembaga pengada layanan yang bekerja untuk pendampingan perempuan korban kekerasan, serta dana darurat yang dapat diberikan untuk perempuan pembela/pejuang/pekerja HAM yang mengalami ancaman keselamatan maupun kondisi kesehatan kritis baik psikis.
Pundi Perempuan digagas oleh Komnas Perempuan tahun 2000, dan mulai tahun 2003 dikelola IKa. Selama ini sebanyak 90 organisasi/ individu sudah menerima dana hibah Pundi Perempuan yang terdiri dari: 78 organisasi layanan, 3 organisasi korban, 5 individu pekerja kemanusiaan dan 4 dana bergulir bagi pengembangan ekonomi perempuan.