Sejumlah Desa di Magelang Siapkan Sukarelawan dan Tempat Isolasi Mandiri
Desa-desa di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mulai menyiapkan tempat isolasi mandiri dan mengintensifkan relawan desa. Upaya ini menjadi ikhtiar desa menyikapi peningkatan kasus Covid-19.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Sejumlah desa di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mulai menyiapkan tempat isolasi mandiri dan terus mengintensifkan kinerja relawan desa. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan menyikapi peningkatan kasus Covid-19.
Rohadi, perangkat Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, mengatakan, selain menyiapkan ruangan untuk isolasi mandiri di poliklinik bersalin desa (polindes), saat ini pihaknya juga kerap mendapatkan masukan tambahan ruang isolasi dari warga.
”Kami khawatir ada peningkatan kasus dalam jumlah besar, sebagian warga termasuk pemilik homestay juga sempat mengusulkan agar kamar homestay yang kosong tanpa tamu bisa dimanfaatkan sebagai tempat untuk isolasi mandiri,” ujarnya, Senin (5/7/2021).
Di Desa Kembanglimus terdapat puluhan unit homestay, termasuk di antaranya yang baru saja dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Namun, usulan pemanfaatan homestay akhirnya diputuskan tidak dilakukan karena dikhawatirkan akan berdampak buruk pada situasi pariwisata di desa saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berakhir.
Saat ini, ruangan yang sudah disiapkan di polindes tersebut berkapasitas dua orang yang juga dilengkapi dengan fasilitas dapur. Namun, karena dua penderita yang ada sekarang memilih untuk menjalankan isolasi mendiri di rumah, fasilitas itu pun belum difungsikan.
Pemerintah Desa Kembanglimus juga terus berupaya mengintensifkan kinerja dari 25 sukarelawan penanganan Covid-19 di desa. Setiap hari, para sukarelawan terus menjalankan tugas mulai dari mengecek kondisi penderita Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah, memantau adanya kasus baru, hingga membantu mengantar jemput warga lanjut usia yang akan menjalani vaksinasi di puskesmas.
Wakil Ketua Relawan Penanganan Covid-19 Desa Kembanglimus Rohman mengatakan, tidak sekadar mendata, para anggota kelompok relawan juga berperan aktif mengawasi pergerakan warga yang melakukan isolasi mandiri dan memberikan semangat pada mereka agar dapat segera sembuh. ”Kami memotivasi, memberi semangat mereka agar dapat segara sembuh,” ujarnya.
Hal serupa juga terjadi di Desa Krincing, Kecamatan Secang. Secara khusus semangat untuk sembuh tersebut diberikan oleh sebagian anggota kelompok sukarelawan yang sengaja direkrut dari kalangan penyintas Covid-19.
Kepala Desa Krincing Heri Purwanto mengatakan, hal itu dilakukan agar para sukarelawan juga dapat berperan lebih mendalam secara emosional, memberikan semangat kesembuhan bagi para penderita.
”Karena sudah pernah mengalami sendiri, para penyintas itu bisa menjadi motivator, memberikan semangat, pencerahan, bahwa nantinya para penderita itu bisa sembuh seperti dirinya,” ujarnya. Cerita dan semangat kesembuhan tersebut disampaikan dalam komunikasi melalui telepon.
Setiap hari, para sukarelawan itu terus intensif bekerja memantau munculnya kasus Covid-19, melalui komunikasinya dengan kepala dusun, ketua RT/RW.
Sama seperti di Desa Kembanglimus, Heri mengatakan, pihaknya juga sudah menyiapkan satu kamar untuk isolasi mendiri di gedung olahraga milik desa. Fasilitas kamar itu pun bisa ditambah sewaktu-waktu kapan saja dibutuhkan. ”Kapan saja diperlukan, kami bisa menyiapkan tambahan tempat tidur,” ujarnya.