Empat Kali Uji PCR, Gubernur Aceh Masih Positif Covid-19
Kondisi Nova Iriansyah jadi sorotan publik. Terlebih, sejak Irwandi Yusuf (Gubernur Aceh nonaktif) ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada 3 Juli 2018, Nova Iriansyah memimpin roda pemerintahan sendiri.
Oleh
ZULKARNAINI
·3 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Gubernur Aceh Nova Iriansyah dilaporkan masih positif Covid-19 sehingga mesti menjalani karantina mandiri hingga sembuh. Hal itu terjadi di tengah kasus Covid-19 di Aceh yang setiap hari terus bertambah.
Juru bicara Satgas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Jumat (25/6/2021), mengatakan, hasil tes reaksi berantai polimerase (PCR) terbaru yang dilakukan pada 21 Juni 2021, Nova masih positif Covid-19.
Namun, gejala seperti batuk dan hilang daya penciuman sudah sembuh. Tim medis menyarankan agar Nova tetap menjalankan isolasi mandiri.
Nova Iriansyah pertama kali dikonfirmasi terpapar Covid-19 pada Senin, 31 Mei 2021. Sejak itulah dia menjalani isolasi mandiri. Selama 25 hari isolasi, telah dilakukan empat kali uji swab PCR, tetapi masih ditemukan materi genetik virus korona baru.
Kondisi Nova Iriansyah kini berangsur membaik. Selama dalam masa isolasi, Nova tetap memimpin rapat melalui daring dan mengendalikan jajarannya melalui telepon.
”Kondisi positif berlanjut bagi pasien Covid-19 bukanlah fenomena baru,” kata Saifullah.
Saifullah mengatakan, kondisi Nova Iriansyah kini berangsur membaik. Selama dalam masa isolasi, Nova tetap memimpin rapat melalui daring dan mengendalikan jajarannya melalui sambungan telepon.
Tim Satgas Covid-19 mengumumkan ke publik kondisi terkini Gubernur Aceh setelah publik mendesak keterbukaan informasi. Publik mempertanyakan kondisi Nova karena dalam waktu yang bersamaan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang mendalami indikasi korupsi terhadap beberapa program Pemprov Aceh.
Koordinator Masyarakat Pengawal Otonomi Khusus Aceh Syakya Meirizal mengatakan, seharusnya Nova menyampaikan informasi tentang keadaan dirinya kepada warga Aceh agar warga tidak muncul prasangka buruk.
”Sudah seminggu penyidik KPK di Banda Aceh, memeriksa kepala dinas dan kontraktor. Kalau gubernur tidak muncul, publik curiga jangan-jangan dia sedang menghindar dari KPK,” kata Syakya.
Syakya menambahkan, gubernur dapat menyapa warga dan merespons penegakan hukum oleh KPK di Aceh melalui rekaman video. Namun, sejak dinyatakan positif Covid-19, Nova tak pernah menyapa warganya.
”Pernyataan gubernur penting untuk meredam prasangka buruk warga,” kata Syakya.
Sejak Irwandi Yusuf (Gubernur Aceh nonaktif) ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 3 Juli 2018, Nova Iriansyah memimpin roda pemerintahan sendiri.
Pernyataan gubernur penting untuk meredam prasangka buruk warga. (Syakya Meirizal)
Dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Banda Aceh, Teuku Zulfikar, mengatakan, saat pertama kali diketahui positif Covid-19, Nova Iriansyah tidak menunjukkan gejala. Namun, dua hari kemudian, Gubernur disebut mulai memiliki gejala ringan, seperti batuk, pegal-pegal, dan hilang daya penciuman.
”Jadi, kriteria pertama yang kami anggap sebagai tanpa gejala, kemudian dari tim medis disampaikan bahwa ini dengan gejala ringan,” ujar Zulfikar.
Saat itu, Nova dianjurkan melakukan isolasi mandiri dan meningkatkan kesehatan sehingga kemudian gejala ringan yang dialami Nova berangsur hilang.
”Sekarang, meskipun masih terkonfirmasi positif, alhamdulillah gejala batuk ringan sudah tidak ada lagi dan penciuman juga sudah normal,” ujarnya.
Kasus Covid-19 di Aceh terus bertambah. Bupati Aceh Singkil Dulmusrid juga dilaporkan terpapar virus tersebut. Ini kali kedua Dulmusrid terpapar Covid-19. Hingga Jumat, 25 Juni 2021, jumlah warga yang terpapar Covid-19 di Aceh sebanyak 18.663 orang. Sebanyak 756 orang meninggal.