logo Kompas.id
DeskBisnis Kuliner di Dapur...
Iklan

Bisnis Kuliner di Dapur Kolektif Makin Memikat

Pro-kontra keberadaan dapur kolektif tetap mengemuka meskipun keberadaannya di Indonesia sudah lebih dari setahun.

Oleh
Mediana
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/P5pSDLA79DDiAadtl-WjnRdnF78=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2FLookalkitchen-Partner-4_1624459606.jpeg
DOKUMENTASI LOOKALKITCHEN

Salah satu pebisnis kuliner yang bersedia menjadikan dapurnya untuk pebisnis kuliner lain di bawah pengelolaan LookalKitchen.

Riset konsultan properti Savills (Maret 2021) mencatat, saat ini terdapat 70 cabang dapur kolektif atau cloud kitchen dengan lebih dari 500 bilik dapur yang beroperasi di Jakarta. Pasar dapur kolektif ini diperkirakan terus mendapatkan momentum ketika pengiriman makanan semakin diminati akibat pembatasan sosial di tengah pandemi Covid-19. Fenomena dapur kolektif ini juga hanya terjadi di Jakarta.

Dapur kolektif bukan konsep yang sama sekali baru di Indonesia. Sebelumnya, model dapur kolektif dikelola tunggal dan dioperasikan oleh satu merek makanan dan minuman yang hanya berfokus pada pesan antar ataupun pesan dan langsung dibawa pulang. Model ini diadopsi oleh rantai bisnis makanan cepat saji, seperti PHD (Pizza Hut).

Editor:
Nur Hidayati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000