Dua Pekan Beroperasi, Keterisian Bus Trans Banjarbakula Capai 70 Persen
Animo masyarakat menggunakan layanan Trans Banjarbakula cukup tinggi sejak transportasi publik itu beroperasi di Kalimantan Selatan pada 1 Februari 2022. Masyarakat perlu terus didorong untuk beralih ke angkutan umum.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Animo masyarakat menggunakan layanan bus Trans Banjarbakula cukup tinggi sejak transportasi publik tersebut beroperasi di Kalimantan Selatan pada 1 Februari 2022. Dari empat koridor yang disiapkan, sudah beroperasi dua koridor dengan tingkat keterisian atau load factor mencapai 70 persen.
Bus Trans Banjarbakula adalah transportasi publik dengan skema buy the service (BTS) yang disiapkan pemerintah pusat untuk melayani masyarakat di wilayah Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito Kuala, dan Tanah Laut. Program BTS pada Trans Banjarbakula diluncurkan pada 22 Desember 2021.
Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) XV Kalimantan Selatan Ade Supriadi mengatakan, masyarakat Kalsel cukup antusias menggunakan layanan BTS Trans Banjarbakula dari dua koridor yang beroperasi saat ini. ”Penumpangnya terus meningkat,” katanya di Banjarmasin, Rabu (16/2/2022).
Dua koridor yang sudah beroperasi ialah Koridor 3 dengan rute Terminal Induk Kilometer 6, Banjarmasin-Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Barito Kuala, serta Koridor 2 dengan rute Taman Siring 0 Kilometer, Banjarmasin-Terminal Gambut Barakat Kilometer 17, Banjar.
Koridor 3 beroperasi sejak 1 Februari 2022 dan dilayani 14 bus mini dengan kapasitas 15 kursi. Adapun Koridor 2 baru beroperasi pada 15 Februari 2022 dan dilayani 16 bus sedang dengan kapasitas 20 kursi.
Setiap hari, ujar Ade, layanan Koridor 3 bisa mengangkut 400-500 orang selama jam operasional dari pukul 05.00 sampai pukul 22.00 Wita. Tingkat keterisian atau load factor layanan BTS di Koridor 3 bisa 70-85 persen. Sementara untuk layanan Koridor 2 belum bisa dipaparkan datanya karena baru beroperasi.
”Dengan load factor di atas 70 persen, berarti sudah bagus. Dikatakan tidak bagus jika load factor di bawah 50 persen,” katanya.
Menurut Ade, layanan BTS Trans Banjarbakula saat ini masih gratis. Masyarakat diharapkan dapat menggunakan layanan tersebut secara maksimal untuk merasakan angkutan yang nyaman, aman, terjangkau, dan tepat waktu. ”Kami berharap masyarakat bisa beralih ke layanan BTS,” ujarnya.
Pada awal Maret 2022 direncanakan beroperasi Koridor 1 dengan rute Terminal Gambut Barakat, Banjar-Simpang Empat, Banjarbaru. Selanjutnya, akan dioperasikan Koridor 4 dengan rute Terminal Gambut Barakat, Banjar-Simpang Tiga Bentok, Tanah Laut.
Ade mengatakan, setelah semua koridor lengkap dan beroperasi, nanti dibutuhkan push strategy, yaitu bagaimana pemerintah atau pimpinan lembaga mendorong para pegawainya untuk beralih ke angkutan umum.
Zaky Muhammad Bintang (14), siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (MTs) Swasta Al Hamid Banjarmasin, menyatakan sangat terbantu dengan adanya layanan BTS Trans Banjarbakula di Koridor 3. ”Setiap pulang sekolah, saya selalu naik bus dari Halte Simpang Gusti dan turun di Halte Smanda,” katanya.
Zaky mencoba layanan BTS Trans Banjarbakula di Koridor 3 sejak hari kedua layanan BTS itu beroperasi. ”Awalnya coba-coba saja, tetapi akhirnya keterusan karena lebih nyaman naik bus daripada dijemput Bapak atau Mama pakai sepeda motor,” katanya.