logo Kompas.id
Bebas AksesUniversitas Terbuka...
Iklan

Universitas Terbuka Bertransformasi Semakin Muda

Pandangan Universitas Terbuka sebagai kampus pekerja dan orangtua mulai bergeser. Lebih dari 70 persen mahasiswa UT sekarang berusia 25-30 tahun. UT berupaya bisa mencapai total 1 juta mahasiswa.

Oleh
Stephanus Aranditio
· 3 menit baca
Penampilan angklung dari mahasiswa Universitas Terbuka memeriahkan acara Dies Natalis Ke-39 Universitas Terbuka di Universitas Terbuka Convention Center, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (4/9/2023).
KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Penampilan angklung dari mahasiswa Universitas Terbuka memeriahkan acara Dies Natalis Ke-39 Universitas Terbuka di Universitas Terbuka Convention Center, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (4/9/2023).

TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Memasuki usia 39 tahun, Universitas Terbuka (UT) terus bertransformasi menjadi perguruan tinggi maju yang tetap mempertahankan gagasan utamanya, yakni terbuka, inklusif, dan terjangkau bagi semua masyarakat. Pandangan masyarakat pada UT berubah, UT semakin berkembang dan bisa bersaing dengan perguruan tinggi terbaik di Indonesia.

Fleksibilitas belajar membuat UT semakin diminati, semua masyarakat dari kota hingga pelosok bisa mengakses pendidikan tinggi. Pandangan bahwa perguruan tinggi yang berdiri pada 4 September 1984 ini adalah kampus pekerja dan orangtua pun bergeser. Lebih dari 70 persen mahasiswa UT sekarang berusia 25-30 tahun.

”Dulu UT identik sebagai tempat kuliah bagi orang-orang yang sudah bekerja dan berusia tua, saat ini konfigurasi mahasiswa UT sudah banyak berubah,” kata Rektor UT Ojat Darojat saat Dies Natalis Ke-39 UT di Universitas Terbuka Convention Center, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (4/9/2023).

Kini UT dapat berdiri sejajar dengan PTN-PTN terbaik di Indonesia yang sudah lebih dahulu resmi sebagai PTN BH.

Terlebih, kini UT sudah diakui sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2022 tentang Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum Universitas Terbuka. Dari 184 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia, hanya 21 PTN yang menyandang level tertinggi sebagai PTN-BH ini. Dengan status ini, UT ingin terus membantu dunia pendidikan tinggi untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK-PT) pendidikan tinggi di Indonesia.

Rektor Universitas Terbuka Ojat Darojat menyalami para hadirin di acara Dies Natalis Ke-39 Universitas Terbuka di Universitas Terbuka Convention Center, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (4/9/2023).
KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Rektor Universitas Terbuka Ojat Darojat menyalami para hadirin di acara Dies Natalis Ke-39 Universitas Terbuka di Universitas Terbuka Convention Center, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (4/9/2023).

Walaupun APK-PT nasional sudah memenuhi target pada 2022 yang mencapai 39,37 persen, UT tetap berupaya menargetkan bisa mempunyai 1 juta mahasiswa dalam beberapa tahun ke depan. Saat ini jumlah mahasiswanya sudah mencapai 439.222 orang, 15 kali lebih banyak dari PTN lain. Alumninya sudah lebih dari 2 juta orang dan jumlah profesor lulusan UT ada 26 orang.

Iklan

Beberapa program internasional dirintis UT, mulai dari program studi manajemen, akuntansi, ekonomi pembangunan, dan ilmu hukum yang banyak diminati masyarakat. Saat ini prosesnya sedang mengajukan akreditasi internasional ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

”Artinya, kini UT dapat berdiri sejajar dengan PTN-PTN terbaik di Indonesia yang sudah lebih dahulu resmi sebagai PTN BH,” ujarnya.

Ojat menyebutkan, 9.436 alumni UT sudah diterima sebagai CPNS tahun 2019 dari total CPNS yang diterima 30.555 orang. Capaian prestasi ini melebihi beberapa PTN lainnya dan telah tercatat pada Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) tahun 2021.

Tahun 2023 UT kembali tercatat memecahkan rekor Muri untuk tahun ketiga dengan tiga rekor, yaitu sebagai perguruan tinggi dengan tempat ujian negara terbanyak, perguruan tinggi sebagai penyelenggara ujian online terbanyak, dan perguruan tinggi dengan penjualan bahan ajar terbanyak.

Baca juga: Perguruan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh Buka Peluang Kuliah yang Luas

Penulis buku Try Harijono (kedua dari kanan) memberikan buku berjudul <i>Berbekal Doa Emak</i> kepada Rektor Universitas Terbuka Ojat Darojat (kanan) bersama Wakil Redaktur Pelaksana Harian <i>Kompas</i> Haryo Damardono (kiri) dan Group of Manufacture Director Kompas Gramedia Hari Susanto Surjotedjo di acara Dies Natalis Ke-39 Universitas Terbuka di Universitas Terbuka Convention Center, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (4/8/2023).
KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Penulis buku Try Harijono (kedua dari kanan) memberikan buku berjudul Berbekal Doa Emak kepada Rektor Universitas Terbuka Ojat Darojat (kanan) bersama Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas Haryo Damardono (kiri) dan Group of Manufacture Director Kompas Gramedia Hari Susanto Surjotedjo di acara Dies Natalis Ke-39 Universitas Terbuka di Universitas Terbuka Convention Center, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (4/8/2023).

Sederet transformasi UT ini tergambar jelas dalam buku berjudul Universitas Terbuka, 39 th Bertransformasi karya Try Harijono, mantan wartawan Kompas. Try menulis dekade demi dekade perjalanan UT melalui penelusuran arsip berita dan foto Kompas yang terekam dengan baik sejak berdirinya UT.

Selain itu, Try juga mewawancara lima rektor UT, di antaranya M Atwi Suparman (Rektor UT 2001-2009), Tian Belawati (Rektor UT 2009-2017), hingga Ojat Darojat (Rektor UT 2017-2025). Try turut menulis biografi Ojat berjudul Berbekal Doa Emak, Anak Desa Meraih Mimpi. Semua diterbitkan Penerbit Buku Kompas.

”Jujur kami sempat berpikir UT adalah kampus kelas dua, ternyata tidak. Contohnya, hampir 40 persen yang lolos CPNS itu lulusan UT, dari situ saja terlihat UT menjaga kualitas. Tidak sulit untuk masuk UT, uang kuliah murah, tidak dibatasi usia dan domisili, tetapi untuk lulus itu ternyata tidak gampang juga,” kata Try.

Anggaran pendidikan UT mencapai Rp 1,3 triliun per tahun, jauh dari rata-rata PTN lain di Indonesia yang berkisar Rp 300 miliar-Rp 400 miliar per tahun. Dengan anggaran sebesar ini, menurut Try, UT sangat mungkin bersaing dengan perguruan tinggi lain di Indonesia.

Baca juga: Universitas Terbuka Luncurkan Program 'Paramita'

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000