Fadhil Aulia Mufti (18) dan Nur Aslamiyah Irja Pasa (16) menjuarai Bank Jateng Young Talent dalam Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng, di Kawasan Candi Borobdur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (12/11/2022).
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO, KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS – Fadhil Aulia Mufti (18) dan Nur Aslamiyah Irja Pasa (16) menjuarai Bank Jateng Young Talent dalam Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng, di Kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (12/11/2022). Bank Jateng Young Talent merupakan lomba lari berjarak 10 Km untuk pelari muda berusia 15 tahun hingga 18 tahun. Lomba tersebut diharapkan mampu melahirkan pelari jarak jauh masa depan.
Fadhil menjadi pelari yang finish pertama untuk kategori putra. Ia merampungkan lomba dalam waktu 34 menit 2 detik. Efrianto Saputra dan Muhammad Iqra Syahputra menyusul setelahnya untuk merengkuh posisi kedua dan ketiga. Efrianto mencatatkan waktu 34 menit 42 detik, sedangkan Iqra mencatatkan waktu 35 menit dan 1 detik.
“Sebenarnya kondisi fisik kurang baik. Tetapi, saya atur strategi untuk melaju lebih dulu sejak start. Baru setelahnya mengatur kecepatan agar bisa tetap menjadi yang terdepan,” kata Fadhil, di lokasi lomba, Sabtu pagi.
Fadhil merasa sangat senang dengan lomba tersebut. Menurut dia, jarang ada lomba yang mempertemukan pelari muda yang seusia dengannya. Untuk lari jarak jauh, ia lebih sering mengikuti lomba berkategori umum. Oleh karena itu, pelari asal Sumatera Utara tersebut menyambut gembira atas perjumpaan dengan sesama pelari muda pada Bank Jateng Young Talent. Itu membuatnya lebih semangat mengikuti lomba.
Di sisi lain, Fadhil juga mengapresiasi lebih mekanisme pelaksanaan lomba yang turut memberikan pendampingan bagi para pelari muda. Dalam pandangannya, itu menunjukkan keseriusan penyelenggara. Para atlet muda seolah dianggap sama pentingnya dengan para pelari elit. Terlebih mereka juga berada di satu tempat karantina yang sama.
“Kita kayak diapresiasi lebih. Apalagi dihadirkan pula senior-senior seperti Mas Agus Prayogo. Psikologis kami juga diperhatikan. Ini perhatian penuh sejak awal sehingga menambah semangat kami buat ikut lomba,” kata Fadhil.
Sementara itu, peringkat pertama kategori putri diraih oleh Nur Aslamiyah Irja Pasa meski sempat kesulitan di tiga kilometer awal. Ia memperoleh catatan waktu 46 menit 56 detik. Disusul Azziyati Dina Amalina dan Naqita Yuniar Kurniasari pada posisi kedua dan ketiga. Azziyati menorehkan catatan waktu 47 menit 51 detik, sedangkan Naqita 48 menit 36 detik.
"Di tiga kilometer awal, saya kesulitan mendahului dua orang di depan saya. Tapi saya coba terus sambil mencoba menjaga kestabilan. Setelah dua orang itu melambat, saya bisa mendahului," kata Pasa.
Hasil yang diraih Pasa, tidak mengkhianati usaha yang ia lakukan selama ini. Siswi kelas XI SMAN 3 Salatiga itu berlatih dua kali sehari dalam sebulan terakhir.
"Saya sudah capai-capai latihan setiap hari jadi motivasi supaya saya bisa naik podium. Selain itu, saya juga ingin bisa membanggakan orangtua yang sudah menunggu di rumah," ujarnya.
Sebelum perlombaan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjanjikan hadiah tambahan untuk pelari Young Talent yang berhasil naik podium. Mereka akan diberi hadiah tambahan berupa uang tabungan senilai Rp 2 juta per orang. Ganjar menyebut, pemberian hadiah tambahan untuk menambah semangat para atlet dalam memecahkan rekor catatan waktu terbaik.
Mendengar pernyataan tersebut, para atlet antusias, termasuk Pasa. Hadiah tambahan berupa tabungan itu rencananya akan dipakai untuk tambahan biaya pendidikan Pasa.
Ganjar berharap, Bank Jateng Young Talent bisa menjadi wadah pembibitan atlet. "Sekarang ada kadernya, sehingga ada yang ikut dalam satu frame berbarengan dengan pelari elite. Itu adalah pelajar, sehingga kita harapkan Borobudur Marathon bisa melahirkan atlet-atlet baru yang masih muda, penuh semangat dan menginspirasi. Mereka punya motivasi yang kuat untuk bisa menjadi yang hebat," tutur Ganjar.