Pemilik We Jeju Hotel, Kim Sung-soo, menamakan taman di areal hotel miliknya dengan nama Megawati. Di taman itu, Presiden Ke-5 RI menanam sejumlah tanaman. Ada harapan tersirat di balik adanya taman ini. Apa itu?
Oleh
ANTONIUS PONCO ANGGORO
·4 menit baca
Di sela lawatan ke Jeju, Korea Selatan, Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyempatkan diri untuk menanam tanaman di Taman Megawati yang berada di Kompleks We Jeju Hotel, Rabu (14/9/2022). Sejak penanaman tanaman pertama oleh Megawati pada 2013, Taman Megawati telah menjadi simbol kecintaan pada lingkungan hidup serta hubungan RI dan Korea Selatan.
Siang itu, wajah Megawati tampak semringah, selaras dengan cuaca cerah setelah berhari-hari hujan dan mendung silih berganti di Jeju. Bersama dengan pemilik We Jeju Hotel, Kim Sung-soo, mereka menanam tanaman gardenia di tepi Taman Megawati.
Taman itu tidak luas, hanya sekitar 2.500 meter persegi. Namun, posisinya yang berada di tengah areal hutan seluas 694,215 meter persegi menjadikannya seperti taman raksasa. Berada di sana, terik matahari bisa terusir oleh silir angin dari Gunung Halla.
Gardenia yang ditanam menambah lengkap kekayaan tanaman di areal hutan yang berada dalam Kompleks We Jeju Hotel tersebut.
Selain gardenia, ada pula beragam tanaman bunga dan pohon, seperti camellia, jeju azalea, hydrangea, dan weyrich azalea. Beragam rupa tanaman membuat areal hutan, termasuk taman, menjadi lebih indah saat musim semi tiba atau akhir April hingga awal Mei ketika bunga berwarna-warni bermekaran.
Khusus menyangkut Taman Megawati, Kim Sung-soo mengisahkan, taman tersebut diresmikan pada 2017. Meski demikian, cikal bakalnya sudah lahir sejak 2013 atau sejak Megawati menanam untuk pertama kali di areal yang kemudian dinamakan Taman Megawati. Saat itu, menurut Kim, dari banyak pilihan tanaman, Megawati memilih menanam camellia. Saat berbunga, bunganya berwarna merah dan putih, sama seperti bendera Indonesia.
”Dari kunjungan Megawati, dan menanam tanaman itu, lantas dibuatlah Taman Megawati ini,” ujar Kim.
Megawati masih merekam memori sembilan tahun lalu itu. Kala itu, Ketua Umum Partai Demokrasi Perjuangan ini tengah diundang untuk hadir ke acara Jeju Forum, sebuah forum yang dihadiri aktor penting lintas negara untuk membicarakan perdamaian dunia. Ia lantas menginap di We Jeju Hotel dan bertemu Kim.
”Dari perbincangan dengan Sung-soo Kim, ternyata kami sama-sama menyukai tanaman,” kenang Megawati.
Percakapan lantas berlanjut ke beragam topik soal tanaman.
Dari perjumpaan itu, Kim langsung terkesan kepada Megawati, termasuk upayanya melestarikan lingkungan hidup, sehingga ia tak ragu untuk meminta Megawati menanam tanaman di ”halaman” hotelnya.
Kemudian berselang 4 tahun, persisnya pada 2017, saat Megawati kembali diundang untuk menjadi pembicara kunci di Jeju Forum dan kembali menginap di We Jeju Hotel, Kim tak ragu meresmikan tempat Megawati menanam dengan nama Taman Megawati.
Kini, Megawati yang diundang lagi untuk menjadi pembicara kunci di Jeju Forum kembali ke Taman Megawati untuk menanam tanaman.
Di mata Kim, membuat Taman Megawati bukan sekadar untuk menandakan persahabatan dengan Megawati yang sama-sama mencintai alam dan lingkungan hidup.
”Taman ini juga menjadi simbol hubungan tulus kedua negara dan harapan agar hubungan yang lebih erat ke depannya,” ucapnya.
Harapan akan kian eratnya relasi RI dan Korsel ini juga selalu disampaikan Megawati saat berkunjung ke Korsel. Bahkan, ini pula yang menurut Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menjadi salah satu alasan Megawati kerap ke Korsel. Sebelum lawatan ke Jeju, Megawati juga ke Korsel, pertengahan Mei lalu, salah satunya untuk menghadiri pelantikan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.
Di luar harapan itu, kecintaannya kepada alam dan lingkungan hidup diharapkan bisa ditularkan ke banyak orang. Menurut Megawati, gencarnya modernisasi seharusnya tidak lantas mengorbankan lingkungan hidup.
”Saya memang sangat merasakan akibat yang disebut katanya modernisasi. Orang sepertinya mulai lupa bahwa hidup di alam; mencintai alam itu sebenarnya sebuah keharusan. Sebab, teknologi itu hanya sebuah alat bantu. Tapi, kalau alam ini, kan, juga pemberian Allah SWT,” kata Megawati yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional itu.
Menurut Ketua DPP PDI-P Rokhmin Dahuri, Megawati selama ini menaruh perhatian besar pada lingkungan hidup, termasuk pemanasan global yang mengancam lingkungan.
Kaitan dengan itu, banyak hal diupayakan Megawati, bahkan sampai meminta jajaran pengurus PDI-P di daerah untuk turut berkontribusi melestarikan lingkungan hidup, seperti menanam tanaman.
Jadilah, dari sepenggal Taman Megawati di tengah areal hutan yang lebat, terurai setumpuk harapan. Harapan akan relasi RI-Korsel hingga kehidupan manusia dan alam di muka bumi ini.