Kembali ke Korsel, Megawati Ingin Relasi RI-Korsel Lebih Erat
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri diagendakan menghadiri acara ”Jeju Forum for Peace and Prosperity”. Ketua Dewan Pengarah BRIN ini juga akan menyaksikan penandatangan MOU dengan Jeju National University.
Oleh
ANTONIUS PONCO ANGGORO
·3 menit baca
JEJU, KOMPAS — Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali melawat ke Korea Selatan. Intensnya kunjungan Megawati ke ”Negeri Ginseng” itu berbasiskan keinginan agar relasi dan kerja sama antara Indonesia dan Korsel semakin erat.
Megawati tiba di Jeju, Korsel, dan disambut Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto, Senin (12/9/2022) sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Turut mendampingi Megawati, Bendahara Umum PDI-P yang juga Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. Selain Olly, Ketua DPP PDI-P Rokhmin Dahuri dijadwalkan turut hadir di Jeju, Selasa (13/9/2022).
Ada sejumlah kegiatan yang menurut rencana dihadiri Megawati di Jeju. Dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati akan menyaksikan penandatangan nota kesepakatan (MOU) antara Jeju National University (JNU) dengan BRIN dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rabu (14/9/2022). Setelah itu, Megawati akan mengunjungi Laboratorium Budi Daya Laut yang berada di JNU.
Kemudian pada Kamis (15/9/2022), Megawati akan menghadiri acara ”Jeju Forum for Peace and Prosperity”. ”Ibu Mega akan menjadi pembicara kunci di acara pembukaan,” ujar Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto melalui keterangan tertulis, Senin.
Menurut informasi, akan ada 2.000 peserta di Jeju Forum yang ke-17 ini. Sejumlah tamu penting dari sejumlah negara dijadwalkan ikut hadir dan menyampaikan materi di acara ini.
Dikutip dari laman resmi Jeju Forum, jejuforum.or.kr, Jeju Forum for Peace and Prosperity pertama kali diluncurkan pada 2001 sebagai platform dialog yang tidak hanya berbagi visi perdamaian di Semenanjung Korea, Asia Timur, dan dunia, tetapi juga mencari solusi kreatif untuk melestarikan perdamaian melalui kerja sama internasional.
Khusus untuk gelaran tahun ini, Jeju Forum mengangkat tema ”Beyond Conflict, Towards Peace: Coexistence and Cooperation”. Dari forum diharapkan bisa memetakan peta jalan menuju perdamaian, terutama terkait dinamika global belakangan, seperti perang Rusia-Ukraina, perseteruan AS-China, pandemi Covid-19 yang belum berakhir, dan ancaman perubahan iklim.
Selain itu, forum juga diharapkan bisa berfungsi sebagai platform untuk diskusi publik. Selain menjadi pembicara kunci, Megawati akan membagikan buku Pancasila, Dasar Negara Indonesia dalam bahasa Inggris. ”Dalam buku dijelaskan sejarah lahirnya Pancasila dan penjelasan tentang lima sila,” tambah Hasto.
Kehadiran Megawati di Jeju Forum bukan kali pertama. Pada 2017, Megawati juga hadir sebagai pembicara.
Selain kedua agenda utama tersebut, Megawati juga dijadwalkan bertemu Gubernur Jeju Oh Young-hun dan menanam pohon baru di Megawati Soekarnoputri Garden yang terletak di salah satu kawasan hotel di Pulau Jeju. Kebun tersebut diresmikan Megawati pada Mei 2017.
Hasto menjelaskan, Megawati sangat berharap hubungan baik dan kerja sama antara Indonesia dan Korsel terus bisa ditingkatkan.
”Ini menjadi kunjungan kesekian kalinya Ibu Mega ke Korsel. Beliau selalu menyampaikan agar hubungan kedua negara terus terjalin dengan baik. Saat bertemu dengan Presiden Korsel Yoon Seok-yeol di Seoul pada Mei lalu, hal itu pun disampaikan Ibu Mega," tambahnya.
Pakar hubungan internasional Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, mengatakan, relasi RI dengan Korsel selama ini sudah terjalin erat. Kerja sama dengan Korsel juga mendatangkan banyak keuntungan bagi Indonesia. Dalam hal investasi, misalnya, perusahaan-perusahaan Korsel tak semata menanamkan modalnya tetapi juga mentransfer ilmu pada sumber daya manusia Indonesia.
Atas dasar itu, intensnya Megawati ke Korsel agar kerja sama RI dan Korsel lebih erat dipandangnya tepat. Indonesia, misalnya, bisa belajar banyak dari Korsel yang pembangunan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan(SDG)-nya berhasil.
”Baik pembangunan di bidang pendidikan, energi terbarukan, maupun pemberdayaan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah), kita bisa mempererat kerja sama di bidang-bidang itu, dan sosok Ibu Megawati yang dihormati di Korea bisa menjadi figur yang meretas penguatan kerja sama di sektor-sektor itu atau lainnya,” jelasnya.
Apalagi, kebijakan Pemerintah Korsel saat ini tengah fokus untuk kerja sama dengan negara-negara di Asia Tenggara.