Bertambah Satu Orang, 3 Prajurit TNI Gugur dalam Serangan KKB Dievakuasi ke Mimika
Kelompok kriminal bersenjata dua kali menyerang anggota TNI AD di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua. Kejadian ini mengakibatkan tiga anggota gugur dan satu luka berat. Aksi ini dikhawatirkan memicu ketakutan warga.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Anggota TNI Angkatan Darat yang gugur saat kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1/2022), bertambah satu orang. Selain itu, satu anggota lainnya luka berat karena terkena tembakan. Semua korban penembakan akan dievakuasi ke Mimika. Aksi ini disesalkan karena situasi Kabupaten Puncak yang semula sudah kondusif bakal kembali terganggu.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel (Inf) Aqsha Erlangga, saat dikonfirmasi, membenarkan informasi tambahan satu korban gugur dan seorang anggota terluka akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pos Gome yang terjadi pukul 08.20 WIT tersebut. Ia mengatakan, tambahan korban gugur ialah Prajurit Satu Rahman Tomilawa, sedangkan Prajurit Satu Syaiful luka berat. Keduanya telah dievakuasi ke Puskesmas Ilaga.
Sebelumnya, KKB menyerang personel Satgas Kodim Yonif Raider 408/Suhbrastha yang sedang melaksanakan penggantian pasukan di Pos Koramil Gome pukul 05.28 WIT. Dalam insiden ini, Sersan Dua Rizal Maulana Arifin dan Prajurit Satu Tupel Alomoan Baraza menjadi korban.
Saat terjadi kontak di antara kedua belah pihak, Rizal terkena tembakan sehingga meninggal di lokasi kejadian. Sementara Baraza tertembak di bagian bawah perut dan sempat dievakuasi ke Puskesmas Ilaga, tetapi nyawanya tidak tertolong.
”Setelah aksi pertama, kelompok ini kembali menyerang Pos Koramil Gome sehingga menyebabkan Prajurit Satu Rahman Tomilawa gugur dan rekannya, Prajurit Satu Syaiful, luka berat,” ujarnya.
Ia mengatakan, para korban kini masih berada di Puskesmas Ilaga hingga Kamis siang. ”Rencananya empat anggota TNI yang menjadi korban penembakan KKB akan dievakuasi ke Mimika yang berbatasan langsung dengan Puncak,” ucapnya.
Aksi tersebut menyebabkan situasi di Puncak yang sudah kondusif sembilan bulan terakhir akan kembali terganggu... (Melchior Weruin)
Adapun empat anggota TNI korban penembakan KKB adalah Satgas Kodim yang bertugas di Gome. Mereka berasal dari Batalyon Infanteri Raider 408/Suhbrastha yang bermarkas Jawa Tengah.
Subkoordinator Bagian Pelayanan Pengaduan Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua, Melchior Weruin, menyesalkan aksi kekerasan di Kabupaten Puncak yang menyebabkan tiga anggota TNI meninggal dunia dan satu anggota lain luka berat. Ia menilai, aksi tersebut menyebabkan situasi di Puncak yang sudah kondusif sembilan bulan terakhir akan kembali terganggu.
”Negara tidak boleh kalah menghadapi aksi kekerasan kelompok ini. Perlu upaya penegakan hukum yang terukur agar gangguan keamanan di Puncak bisa teratasi. Masalah ini dapat menyebabkan warga ketakutan untuk beraktivitas seperti biasa,” kata Melchior.
Sebby Sambon, selaku juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka yang diklaim pemerintah sebagai KKB, menyatakan bertanggung jawab di balik aksi penyerangan personel TNI AD di Distrik Gome, Puncak. Aksi serangan terhadap anggota TNI dipimpin oleh Numbuk Telenggen.
”Di bawah komando Numbuk Telenggen akan terus menyerang anggota TNI di Pos Koramil Gome. Hal ini sesuai instruksi pimpinan mereka, Lekagak Telenggen,” kata Sebby.
Total sudah terjadi lima kali aksi penyerangan aparat keamanan oleh KKB di Papua dan Papua Barat pada awal tahun ini. Di Papua, KKB dua kali menyerang anggota Polri di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang dan dua aksi serangan terhadap anggota Satgas Kodim dari Yonif Raider 408/Suhbrastha di Kabupaten Puncak.
Sementara itu, di Papua Barat, KKB menyerang anggota Batalyon Zeni Tempur 20/Pawbili Pelle Alang di pertengahan jalan antara Kampung Faan Kahrio dan Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat. Aksi KKB menyebabkan empat anggota TNI gugur dalam tugas di Papua dan Papua Barat. Sementara empat anggota TNI dan dua anggota Polri luka berat tertembak.