Dua Anggota TNI Gugur akibat Serangan KKB di Puncak
Kelompok kriminal bersenjata kembali beraksi di Kabupaten Puncak, Papua. Dua anggota TNI AD yang sedang melaksanakan tugas patroli gugur akibat serangan kelompok tersebut.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata terlibat kontak tembak dengan personel Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 408/Suhbrastha di Bukit Tepuk Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1/2022). Dua anggota TNI gugur dalam insiden ini.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel (Inf) Aqsha Erlangga membenarkan informasi ini. Kedua korban yang gugur adalah Sersan Dua Rizal dan Prajurit Satu Baraza.
Ia menuturkan, kronologi kejadian bermula ketika kedua korban bersama rekan-rekannya sedang melakukan patroli rutin pada Kamis pagi. Tiba-tiba mereka diserang kelompok kriminal bersenjata pada pukul 05.28 WIT.
Saat terjadi kontak tembak antarkedua belah pihak, Rizal terkena tembakan sehingga menyebabkan meninggal di lokasi kejadian. Baraza juga tertembak dan sempat dibawa ke Puskesmas Ilaga, tetapi nyawanya tidak tertolong.
”Tim medis di Puskesmas Ilaga sudah berupaya memberikan penanganan bagi Baraza. Namun, almarhum tidak dapat tertolong dan meninggal dunia,” katanya.
Ia mengatakan, kedua korban dari Batalyon Infanteri Raider 408/Suhbrastha yang berada di Jawa Tengah. Saat ini, para anggota satgas masih bertahan di Pos Gome. ”Anggota kami diserang secara tiba-tiba ketika sedang melaksanakan tugas patroli. Berdasarkan informasi terakhir hingga pukul 07.00 WIT, masih terjadi kontak tembak antara anggota satgas dan kelompok itu,” ujarnya.
Menyesalkan
Koordinator Bagian Pelayanan Pengaduan Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua Melchior Subhan Weruin menyesalkan aksi kekerasan di Distrik Gome yang menyebabkan dua anggota TNI meninggal. Ia menilai aksi tersebut merusak situasi di Puncak yang sudah kondusif selama sembilan bulan terakhir.
”Negara tidak boleh kalah menghadapi aksi kekerasan kelompok ini. Diperlukannya upaya penegakan hukum yang terukur agar gangguan keamanan di Puncak bisa teratasi. Masalah ini dapat menyebabkan warga ketakutan untuk beraktivitas seperti biasanya,” kata Melchior.
Total sudah terjadi empat aksi KKB menyerang aparat keamanan di Papua dan Papua Barat pada awal tahun ini. Di Papua, KKB dua kali menyerang anggota Polri di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, dan Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 408/Suhbrastha di Kabupaten Puncak.
Anggota kami diserang secara tiba-tiba ketika sedang melaksanakan tugas patroli. Berdasarkan informasi terakhir hingga pukul 07.00 WIT, masih terjadi kontak tembak antara anggota satgas dan kelompok itu.
Sementara itu, di Papua Barat, KKB menyerang anggota Batalyon Zeni Tempur 20/Pawbili Pelle Alang di pertengahan jalan antara Kampung Faan Kahrio dan Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Aksi KKB menyebabkan tiga anggota TNI gugur dalam tugas. Sementara tiga anggota TNI dan dua anggota Polri luka berat karena tertembak.