Covid-19, Jakarta dan Sekitarnya Hadapi Lonjakan Kluster Keluarga
Lonjakan kasus tidak lagi disebabkan oleh pelaku perjalanan luar negeri, tetapi transmisi lokal yang meningkatkan penularan di tingkat keluarga.
Oleh
ERIKA KURNIA
·4 menit baca
Kompas/Rony Ariyanto Nugroho
Pengendara sepeda motor saat jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (30/12/2021). Lalu lintas yang padat menggambarkan masih longgarnya geliat aktivitas keseharian warga di Jakarta di saat gelombang Omicron naik.
JAKARTA, KOMPAS — Penambahan kasus infeksi Covid-19 di wilayah Jakarta dan sekitarnya terus melonjak signifikan pada awal tahun 2022. Lonjakan kasus tidak lagi disebabkan pelaku perjalanan luar negeri, tetapi transmisi lokal yang meningkatkan penularan di tingkat keluarga.
Di Jakarta, data terbaru kasus harian Covid-19 pada Jumat (21/1/2022) sore bertambah 1.222 kasus sehingga kasus aktif naik menjadi 4.420 kasus. Data sehari sebelumnya, Kamis (20/1/2022), kasus harian naik 1.155 orang. Sebanyak 906 orang atau 78,4 persen kasus harian merupakan transmisi lokal. Sisanya, 249 orang atau 21,6 persen yang sakit, memiliki riwayat perjalanan luar negeri.
Tren ini berkebalikan dengan situasi dua pekan sebelumnya. Kamis (6/1/2022), kasus harian bertambah 267 orang. Saat itu, 220 orang atau 82,4 persen datang dari pelaku perjalanan luar negeri. Sementara hanya 14 orang atau 17,6 persen terinfeksi karena penularan lokal.
”Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19, yang dalam beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan cukup signifikan,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam keterangan tertulis, Jumat.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Warga antre naik bus Transjakarta di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (8/1/2022). Warga cenderung tetap beraktivitas di luar rumah meski saat ini dibayangi lonjakan kasus baru Covid-19, terutama karena varian Omicron.
Tren kenaikan penularan lokal juga terlihat dari data penambahan kasus Omicron. Saat ini, ada 1.027 orang yang terinfeksi, dengan sebanyak 747 orang (72,7 persen) adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 280 orang lainnya (27,3 persen) dari transmisi lokal.
Sementara itu, pada Kamis (6/1/2022) kasus Omicron yang terkonfirmasi di Jakarta dari pelaku perjalanan luar negeri sebanyak 239 orang (95,2 persen), sedangkan hanya 12 orang (4,8 persen) terinfeksi dari transmisi lokal.
Di daerah tetangga, Kota Tangerang, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat per Kamis (20/1/2022) sebanyak 384 orang. Jumlah itu dipicu pertambahan pasien per hari sebanyak 97 orang. Padahal, Kamis dua pekan sebelumnya, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 hanya 7 orang.
Kluster keluarga
Berdasarkan hasil pelacakan kasus, kluster keluarga menjadi yang terbanyak di Kota Tangerang. Warga yang terkonfirmasi, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni dalam keterangan tertulis, sekitar 70 persen berada di rentang usia 19-60 tahun.
Varian Omicron yang saat ini telah masuk ke Kota Tangerang juga menyebar di lingkungan keluarga. Sejauh ini, tercatat empat orang keluarga positif varian Omicron.
KOMPAS/NELI TRIANA
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, saat ini seluruh unsur di Kota Tangerang, baik jajaran Pemerintah Kota Tangerang, TNI-Polri, maupun rumah sakit, siaga menghadapi gelombang ketiga.
”Kami minta kepada seluruh rumah sakit dan puskesmas dalam kondisi siaga satu menyusul lonjakan kasus dalam beberapa hari terakhir,” ujarnya di Kota Tangerang, Banten, Jumat (21/1/2022).
Arief menyampaikan, Pemerintah Kota Tangerang telah berkoordinasi dengan pimpinan rumah sakit dan juga kepala puskesmas terkait penyediaan layanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya yang bergejala sakit seperti influenza atau influenza like illness (ILI). ”Kalau bergejala ILI, harus di-swab, jadi bisa diantisipasi kalau positif Covid-19. Jika ingin dikarantina, pemkot juga menyediakan fasilitasnya,” ujarnya.
Kami minta kepada seluruh rumah sakit dan puskesmas dalam kondisi siaga satu menyusul lonjakan kasus dalam beberapa hari terakhir.
Adapun wilayah DKI Jakarta dan Kota Tangerang di Banten menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2. Kebijakan ini berlaku pada 18-24 Januari sesuai aturan perpanjangan PPKM di Jawa dan Bali oleh pemerintah pusat.
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2022, aturan level 2 antara lain memberlakukan kapasitas maksimal pekerja yang bisa bekerja di kantor sebesar 50 persen. Kebijakan ini berlaku bagi sektor nonesensial.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Warga antre naik bus Transjakarta di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (8/1/2022). Warga cenderung tetap beraktivitas di luar rumah saat akhir pekan meski saat ini dibayangi lonjakan kasus baru Covid-19, terutama varian Omicron.
Pembatasan pengunjung restoran/rumah makan dan kafe, tempat hiburan, pusat perbelanjaan dan pasar, serta tempat ibadah juga diperketat kapasitas maksimalnya. Ketentuan itu ditetapkan ulang oleh pemerintah daerah masing-masing.
Vaksinasi
Arief juga mengimbau agar vaksinasi Covid-19 dilakukan untuk meminimalkan dampak buruk kepada masyarakat yang terinfeksi. Capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Tangerang hingga 20 Januari 2022 telah mencapai 1.568.779 orang untuk dosis pertama. Lalu, 1.115.175 orang telah mendapat vaksin dosis kedua dan 30.304 orang telah menerima vaksin penguat atau booster.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pada kesempatan berbeda memastikan agar warga mendapatkan vaksin, terutama yang memiliki kerentanan atau berisiko mengidap penyakit parah ketika terinfeksi Covid-19.
”Pastikan mendapatkan vaksin, apalagi yang belum. Yang booster saja disegerakan. Mari kita mengajak para orangtua, kakek dan nenek kita yang memenuhi syarat. Kalau perlu, kita ajak, kita antar untuk mendapatkan vaksin di tempat-tempat yang telah disediakan,” katanya.
Vaksinasi dosis pertama telah menjangkau 12.085.429 orang di wilayah DKI Jakarta dan dosis kedua mencapai 9.611.229 orang. Adapun vaksinasi dosis ketiga atau vaksin penguat sudah dilakukan terhadap 216.726 orang.
Selain vaksinasi, Ahmad Riza juga mengingatkan agar masyarakat DKI Jakarta tetap mewaspadai peningkatan kasus Covid-19 yang diprediksi mencapai puncaknya pada Maret 2022 menurut pemerintah pusat.
”Kita hadapi ini semua dengan cara tetap berdiam di rumah. Presiden Jokowi berkali-kali mengingatkan tidak perlu keluar rumah kecuali yang sangat penting dan genting. Laksanakan protokol kesehatan secara ketat, disiplin, dan bertanggung jawab,” ujarnya.