DKI Perlu 8,2 Juta Dosis Vaksin Penguat Hadapi Lonjakan Kasus dan Omicron
Dinas Kesehatan DKI menyatakan vaksinasi penguat (”booster”) terjamin, tetai dosis akan didatangkan bertahap. Vaksin bersama 3T menjadi cara DKI hadapi lonjakan kasus aktif dan varian Omicron.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — DKI Jakarta memerlukan 8,2 juta dosis vaksin penguat atau booster untuk menghadapi lonjakan kasus aktif dan juga varian Omicron. Adapun kasus Omicron di Jakarta kembali bertambah hingga saat ini ada 856 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, Selasa (18/1/2022), di Balai Kota DKI Jakarta, menjelaskan, secara total Ibu Kota membutuhkan 8,2 juta dosis vaksin penguat ( booster). ”Tentu itu tidak dalam satu kali pengiriman, tentu bertahap sesuai dengan Kemenkes, ” katanya.
Meskipun stok dipastikan ada, kecepatan tim memvaksin dipengaruhi animo masyarakat, sistem yang ada, dan ketersediaan vaksin. Untuk bisa mendapatkan vaksin penguat itu, masyarakat bisa datang ke sentra vaksin setelah mendapatkan tiket vaksin dosis ketiga yang bisa dilihat di aplikasi Peduli Lindungi. Selain itu juga lewat pendaftaran daring pada sistem setiap fasilitas kesehatan atau lewat aplikasi JAKI.
Upaya vaksinasi penguat, lanjut Widyastuti, akan bersama-sama dengan upaya pengetesan, pelacakan kontak erat, dan perawatan untuk menghadapi puncak Omicron yang diprediksi terjadi pada Februari 2022. Data dari Dinkes DKI Jakarta, per 18 Januari 2022 ada tambahan 453 kasus aktif. Dengan demikian, jumlah kasus aktif kini 4.297 orang yang masih dirawat atau isolasi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia menjelaskan, dari 4.297 kasus aktif itu, 2.176 orang di antaranya adalah pelaku perjalanan luar negeri. Adapun untuk kasus varian Omicron, per Selasa ini jumlah orang terinfeksi naik menjadi 856 orang. Per 17 Januari, jumlah orang terinfeksi 825 orang.
Dari 856 orang yang terinfeksi, 663 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sedangkan 193 orang lainnya adalah transmisi lokal. Dwi Oktavia memastikan proses vaksinasi di Jakarta masih terus berlangsung. Untuk Vaksinasi Program, total dosis pertama saat ini mencapai 12.071.250 orang atau 119,7 persen, dengan proporsi 71 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 29 persen warga KTP non -DKI.
Untuk total dosis kedua kini mencapai 9.508.040 orang atau 94,3 persen, dengan proporsi 71 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 29 persen warga KTP non DKI. Vaksinasi dosis ketiga (booster) juga dilakukan. ”Total dosis ketiga sampai saat ini 164.011 orang dan jumlah yang divaksin dosis ketiga hari ini 19.223 orang,” kata Dwi Oktavia.
Secara terpisah, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Achmad Yani meminta Pemprov DKI Jakarta memperkuat ajakan dan implementasi protokol kesehatan yang kini di lapangan terlihat sudah mulai kendur, baik di kalangan pimpinan pemerintahan maupun rakyat yang paling bawah. Masyarakat juga diminta agar tetap memakai masker dalam beraktivitas di luar rumah, bahkan masker ganda, serta menghindari kerumunan dan menjaga jarak aman dalam beraktivitas.
”Ekonomi, pariwisata, dan sekolah sudah kembali bergeliat, jangan sampai semua kembali ke PPKM level terendah, ayo evaluasi segera, ambil kebijakan yang tepat. Masyarakat harus diingatkan bahwa pandemi belum selesai dan sekarang ada varian Omicron yang penyebarannya sangat cepat. Kita tidak boleh lengah,” kata Achmad Yani.