logo Kompas.id
Artikel OpiniEkonomi Penyakit Mulut dan...
Iklan

Ekonomi Penyakit Mulut dan Kuku

PMK adalah penyakit paling penting pada ternak karena dampak langsungnya terhadap produktivitas dan konsekuensi ekonomi yang sangat besar terhadap perdagangan ternak dan produk ternak. Pemerintah harus bisa mengatasi.

Oleh
TRI SATYA PUTRI NAIPOSPOS
· 5 menit baca
Didie SW
DIDIE SW

Didie SW

Saat wabah penyakit mulut dan kuku berjangkit hebat di Inggris pada 2001, gambaran di mana sekitar enam juta bangkai ternak yang dilempar ke dalam lubang, mendapat perhatian besar dunia. Peristiwa ini membawa kita lebih dekat dengan kenyataan bahwa bukan tak mungkin kita juga akan berurusan dengan penyakit ternak sangat menular ini.

Munculnya kembali penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terdeteksi di empat kabupaten (Gresik, Lumajang, Mojokerto, Sidoarjo) April 2022 menjawab kenyataan ini. Indonesia sudah 36 tahun menikmati status bebas PMK yang ditetapkan melalui resolusi tahunan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE). Reintroduksi kembali PMK dari luar negeri setiap saat bisa terjadi karena ancaman risiko perdagangan global ternak dan produk ternak, terutama dari negara-negara tertular PMK.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000