logo Kompas.id
Artikel OpiniSelamat Tinggal Proletariat
Iklan

Selamat Tinggal Proletariat

Saat ini Serikat Buruh menghadapi perubahan eksternal yang berbeda dari masa-masa sebelumnya. Perubahan bentuk kerja konvensional ke arah pekerjaan tanpa hubungan kerja menjadikan hubungan kerja majikan-buruh kabur.

Oleh
REKSON SILABAN
· 7 menit baca
Didie SW
DIDIE SW

Didie SW

Seymour Lipset (1990) pernah mengatakan, dalam sejarah serikat buruh, kesadaran kelas pekerja jadi faktor penentu aksi serikat buruh.

Itulah sebabnya, tak semua serikat buruh (SB) bisa disebut gerakan buruh. Hanya SB yang memiliki kapasitas sebagai gerakan ideologis-politik yang layak disebut gerakan buruh. Lipset mengutarakan pendapat ini berdasarkan tiga bentuk SB sebagai berikut: Business unionism (SB dengan aksi utamanya membela kepentingan ekonomi buruh di pasar); Guild unionism (SB yang terutama membela kepentingan buruh melawan perusahaan atau manajer perusahaan); dan yang terakhir adalah Labor movement (SB dengan kesadaran kelas melawan dominasi kapitalisme).

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000