logo Kompas.id
Artikel OpiniHati Nurani dan Jiwa Pemaaf
Iklan

Hati Nurani dan Jiwa Pemaaf

Menjadi pemaaf dibutuhkan jiwa yang lapang dan merdeka. Untuk meraih kemerdekaan jiwa dan kelapangan hati nurani, dibutuhkan kesanggupan untuk berjuang menaklukkan ego-ego yang bersemayam dalam diri kita.

Oleh
Eeng Nurhaeni
· 5 menit baca
-
DIDIE SW

-

Mahatma Gandhi memberikan teladan dengan konsep Ahimsa. Ia membangun corak peradaban yang berbeda dengan tokoh-tokoh spiritualis Hindu sebelumnya. Sepanjang hidupnya, Gandhi berjuang keras menyatukan penganut Hindu dan Islam, dalam suatu masyarakat yang damai dan harmonis di India. Baginya, baik penganut Hindu maupun Islam, pada dasarnya adalah makhluk manusia yang berasal dari nenek moyang yang sama.

Prinsip-prinsip Ahimsa yang dicanangkan Gandhi berbanding lurus dengan konsep akhlaqul adzimah yang sudah melintasi nilai-nilai akhlaqul-karimah yang pernah diperjuangkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam surat Al-Qalam ayat 4, terungkap kata-kata wa’innaka laala khuluqin adzim, yang menunjukkan bahwa kemuliaan Nabi Muhammad justru karena kualitas akhlak dan moralitasnya yang tinggi. Sampai-sampai mampu menjawab perilaku jahat yang dilancarkan orang-orang Arab Jahiliyah, lalu dibalasnya dengan kebaikan.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000