logo Kompas.id
Artikel OpiniSerangan Verbal yang...
Iklan

Serangan Verbal yang Meresahkan

Kata-kata kasar yang diucapkan pejabat publik, tak jarang berpendidikan tinggi, tidak hanya berdampak buruk bagi orang lain, tetapi juga bagi yang bersangkutan, yaitu meruntuhkan kredibilitas.

Oleh
MUHAMMAD EDY SUSILO
· 4 menit baca
Ilustrasi
SUPRIYANTO

Ilustrasi

Kenyamanan telinga kita akhir-akhir ini sering terganggu dengan kata-kata kasar yang diucapkan pejabat publik. Seorang pejabat mengagetkan masyarakat saat mengucapkan ”bodoh sekali” di depan khalayak yang kemudian diamplifikasi oleh media. Saat lain, seorang pejabat berteriak ”tak tembak kamu”. Berbagai perilaku nonverbal negatif tak jarang juga mengiringinya seperti menggebrak meja, membanting sesuatu, dan menendang obyek di dekatnya.

Praktik-praktik di atas masuk dalam serangan verbal (verbal aggression), yaitu penggunaan kata-kata dalam upaya untuk menyakiti orang lain secara emosional, bukan secara fisik. Bentuknya bisa berupa serangan karakter, serangan kompetensi, hinaan, makian, ejekan, dan penggunaan pesan nonverbal. Umumnya serangan verbal muncul dalam kondisi marah yang tidak terkontrol. Bukan hanya pejabat publik, para akademisi yang dianggap sebagai penjaga nalar terakhir juga kerap mempertontonkan perilaku ini.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000