Persatuan Negara² Asia Tenggara Terbentuk (Arsip Kompas)
Pada 8 Agustus 1967, Lima negara Asia Tenggara mencapai persetujuan untuk membentuk sebuah organisasi kerjasama yang bersifat non-militer dan non-politik yang kini dikenal dengan ASEAN.
Oleh
Kompas
·2 menit baca
Arsip berita Kompas tentang terbentuknya Persatuan Negara-Negara Asia Tenggara atau ASEAN, terbit pada Selasa, 8 Agustus 1967.
*Artikel berikut ini pernah terbit di Harian Kompas edisi 8 Agustus 1967. Kami terbitkan kembali dalam rubrik Arsip Kompas.id untuk mendampingi perilisan Narasi Fakta Terkurasi, aset NFT perdana Harian Kompas.
DJAKARTA, 8 Ag. (Kompas) -- Lima menteri luarnegeri negara2 Asia Tenggara jang bersidang di Bangsaen dekat Bangkok sedjak hari Sabtu j.l. kemarin telah mentjapai persetudjuan untuk membentuk sebuah organisasi kerdjasama negara2 Asia Tenggara jang bersifat non-militer dan non-politik, jang disebut “Persatuan Negara2 Asia Tenggara”.
Menlu Muangthai Thanat Koman, jang menjampaikan keputusan itu kepada para wartawan selesai sidang tertutup, menambahkan bahwa anggota2 organisasi jang baru itu jakni Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura dan Muangthai sendiri, telah membentuk sebuah Panitia tetap jang akan bersidang di Djakarta dalam waktu beberapa minggu mendatang. Dalam sidang itu nanti akan dibitjarakan berbagai projek ekonomi jang akan dilaksanakan oleh organisasi baru tsb.
*Beranggotakan: Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura dan Muangthai* Sebuah Panitia Tetap Akan Bersidang di Djakarta
Thanat Koman lebih lanjut menjatakan bahwa nama organisasi itu sendiri menundjukkan luasnja kemungkinan jang terbuka bagi keanggotaan baru. Adapun prinsip2 dan rentjana kerdja organisasi baru tsb. akan diumumkan hari ini (Selasa, 8 Agustus 1967) dalam sebuah deklarasi resmi.
Selandjutnja mengenai ASA (Association of South-East Asia) jang anggota2nja terdiri dari Muangthai, Malaysia dan Filipina, menlu Muangthai mengatakan bahwa organisasi jang sudah lebih dulu dibentuk itu akan terus dipertahankan sampai negara2 anggotanja menjaksikan bahwa organisasi “Persatuan Negara2 Asia Tenggara” jang baru lahir ini sudah kuat hidupnja.
Kb- “Antara” sebelumnja memberitakan bahwa menlu Indonesia, Adam Malik menegaskan dalam pembukaan sidang di Bangsaen pada hari Sabtu bahwa pandangan2nja jang menentang adanja pasukan2 asing di Asia Tenggara hendaknja djangan didjadikan rintangan bagi pembentukan organisasi kerdja sama jang akan didirikan.
Adam Malik memberikan penegasannja tsb setelah mengemukakan bahwa sifat2 non-militer dan non-politik organisasi baru itu akan berkurang dengan adanja pasukan2 asing dibeberapa negara, jang kinii sedang mengusahakan terbentuknja organisasi baru.
Setelah Adam Malik mengemukakan pentingnja sifat2 non-militer dan non-politik organisasi baru itu, menlu Filipina Narciso Ramos terutama membela pandangan Filipina, jang menganggap perlu adanja pangkalan2 AS di Filipina, sedangkan wakil PM Malaysia Tun Abdul Razak dan menlu Singapura S Rajaratnam mendjawab bahwa pasukan2 Inggeris tak lama lagi akan ditarik mundur dari Malaysia dan Singapura.
Baiklah ditjatat bahwa di Filipina terdapat pangkalan2 angkatan udara dan angkatan laut AS, dan djuga di Muangthai ada pasukan2 AS, terutama angkatan udara.