logo Kompas.id
Analisis PolitikNegara, Kemanusiaan, dan Belas...
Iklan

Negara, Kemanusiaan, dan Belas Kasih

Impian Soekarno tentang Indonesia sebagai ”negara gotong royong” harus ditegakkan dengan bersandarkan pada wajah kembar politik yang tak terpisahkan: politik kemanusiaan dan politik belas kasih.

Oleh
SUKIDI
· 4 menit baca
Sukidi
Dokumentasi

Sukidi

Di tengah ketidakpastian, kesenjangan, dan penderitaan, politik semakin jauh dari hajat hidup rakyat. Alih-alih mewujudkan hajat kemanusiaan yang universal, politik justru mempertajam konflik dan polarisasi sosial. Konsekuensinya, masyarakat kita tidak hanya terpisahkan dan teralienasi satu dengan yang lain, tetapi juga terlibat jauh pada kebencian dan permusuhan antarsesama anak bangsa.

Padahal, ”negara Indonesia yang kita dirikan negara gotong royong”, kata Soekarno dalam pidato 1 Juni 1945 sambil berpesan agar, pertama, ”kita menyelesaikan karyo, gawe, pekerjaan, amal ini, bersama-sama” dan, kedua, kita mengamalkan ”prinsip gotong royong di antara yang kaya dan yang tidak kaya, antara yang Islam dan yang Kristen, antara yang bukan Indonesia tulen dan peranakan yang menjadi bangsa Indonesia”.

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000