Keraguan serta ramalan kepunahan justru menghasilkan umpan balik yang mampu mendorong upaya mengoreksi demokrasi. Demokrasi tetap dianggap sebagai pilihan yang paling kurang buruk dibanding tatanan kekuasaan lain.
Untuk mencegah kian banyak korban UU ITE yang trennya kian meningkat, revisi tetap diperlukan dengan memasukkan prinsip keadilan restoratif. Intinya, kata-kata dan gagasan haruslah dilawan dengan kata dan data.
Menunda reformasi parpol berarti membiarkan demokrasi Indonesia terus merosot. Tugas parpol, pers, masyarakat sipil, dan lembaga advokasi untuk terus mengonsolidasi demokrasi lewat reformasi internal dan eksternal.
Dominasi parpol tanpa demokratisasi internal dalam parpol membuka jalan bagi oligarki politik yang membiakkan korupsi politik. Korupsi politik pada akhirnya bisa membusukkan institusi-institusi demokrasi.
Kemerosotan IPK Indonesia jelas bukan sekadar angka, juga bukan sekadar statistik. Menurunnya IPK itu juga mencerminkan kemerosotan substansi kehidupan berbangsa bernegara untuk penciptaan tata pemerintahan yang baik.
Mengingat masa jabatan yang bakal relatif panjang, Kapolri baru punya waktu cukup memadai untuk merejuvenasi reformasi Polri. Reformasi Polri dapat kembali meningkatkan kualitas kelembagaan, tata kelola, dan SDM Polri.
Prahara AS memberi pesan moral. Pertama, daya sintas suatu negara memerlukan komitmen pada keadilan, baik secara domestik maupun internasional. Kedua, kuasa harus dipertahankan sebagai sesuatu yang bersifat timbal balik.
Kendati pergantian tahun hanyalah perubahan bilangan yang tak serta-merta menjanjikan kehidupan baru, pergeseran tahun mestinya dihikmati sebagai momen kelahiran kembali.
Dalam banyak segi, 2020 ialah Annus horribilis, tahun mengerikan. Ini karena wabah Covid-19 yang memorakporandakan kehidupan. Apakah 2021 dapat menjadi Annus mirabilis, tahun cerah membawa kebahagiaan, bagi Indonesia?
Apabila kerekatan sosial hancur, akan tumbuh ”social distrust” sehingga kelompok yang satu dengan yang lainnya akan saling curiga, bermusuhan atau bahkan, yang paling mengerikan, adanya upaya untuk saling meniadakan.