Warga Panik akibat Gempa Cilacap, Belum Ada Laporan Kerusakan
Gempa bumi M 4,9 mengguncang Cilacap dan sekitarnya. Warga panik keluar rumah.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
CILACAP, KOMPAS – Gempa bumi dengan magnitudo M 4,9 yang berada di laut pada jarak 77 kilometer arah tenggara Cilacap, Jawa Tengah, dengan kedalaman 39 kilometer dirasakan warga di Cilacap dan sekitarnya, Senin (22/4/2024) pukul 07.48 WIB. Kejadian ini membuat panik, tetapi belum ada laporan kerusakan bangunan akibat gempa ini.
”Tadi lagi mulai kerja di rumah. Karena lesehan, jadi duduk di lantai. Tiba-tiba kayak ada yang lewat di bawah, terus lihat cantelan baju goyang-goyang, orang di luar pada teriak ’lindu-lindu’, jadi ikutan keluar,” kata Reni Tania (36), warga Kelurahan Gunungsimping, Kecamatan Cilacap Tengah, Jawa Tengah, saat dihubungi dari Purwokerto.
Reni yang sehari-hari bekerja sebagai kreator konten menyampaikan, gempa berlangsung tidak lama. ”Gempanya tidak lama, tapi goyangannya terasa,” ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara mengatakan, hingga pukul 09.27 WIB belum ada laporan kerusakan bangunan dampak gempa bumi tersebut.
”Sampai saat ini, laporan yang masuk ke Pusdalops, tidak ada yang terdampak. Semoga aman terkendali,” kata Bayu.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Pangandaran, Ciamis, Cilacap, Kebumen, Banjarnegara, dan Bantul.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Hery Susanto Wibowo menuturkan, berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M 4,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,38 derajat Lintang Selatan dan 109,24 derajat Bujur Timur, tepatnya di laut pada jarak 77 kilometer arah tenggara Cilacap, dengan kedalaman 39 kilometer.
”Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas pada zona subduksi,” kata Hery.
Hery menyampaikan, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Pangandaran, Ciamis, pada skala III MMI (getaran dirasakan seperti truk yang melintas). Sementara di Cilacap, Kebumen, Banjarnegara, Bantul, gempa dirasakan pada skala II MMI (getaran dirasakan sedikit orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
”Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” ucap Hery.
Menurut Hery, hingga Senin pukul 08.00 WIB, hasil pemantauan BMKG menunjukkan belum ada aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
”Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo menyebutkan, di wilayah Banjarnegara juga belum ada laporan kerusakan bangunan akibat gempa bumi dangkal tersebut.