Dukungan AS terhadap Taiwan menjadi salah satu batu sandungan dalam hubungan AS-China.
Ketegangan di Selat Taiwan dan Laut China Selatan berpengaruh pada berbagai aktivitas, salah satunya penerbangan sipil.
Ketegangan di Selat Taiwan meningkat menyusul aksi pesawat tempur China yang memasuki garis tengah selat itu sebagai ekspresi kemarahan Beijing terhadap dukungan Amerika Serikat kepada Taiwan.
Taiwan terus memasarkan diri sebagai negara demokratis. Kini, beberapa negara mulai membina hubungan dengan Taiwan, salah satunya Ceko.
Kedatangan Menteri Kesehatan AS Alex Azar ke Taiwan membuat Beijing berang. Beberapa saat sebelum ia bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, China mengirim jet-jet tempurnya melintasi garis tengah Selat Taiwan.
Di tengah tekanan China terhadap Taiwan di berbagai aspek yang kian intens, Taipei menggelar latihan perang. Mereka berlatih bagaimana menangkal invasi China.
Taiwan, seteru China di kawasan, memberikan dukungan kepada kelompok pro-demokrasi Hong Kong yang kini menentang rencana Beijing memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional yang baru.
Beijing menegaskan klaimnya bahwa Taiwan adalah wilayahnya dan akan diambil secara paksa jika diperlukan. China telah meningkatkan latihan militer sejak Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menjabat pada tahun 2016.
Kemenangan Tsai Ing-wen dilihat sebagai indikasi kuatnya hasrat warga Taiwan untuk menyatakan diri memiliki identitas yang berbeda dari China daratan.
Presiden Tsai Ing-wen dari Partai Progresif Demokrat (DPP) unggul atas pesaing utamanya, Han Kuo-yu dari Partai Kuomintang, dalam pemilu Taiwan. Kemenangan Tsai menegaskan posisi Taiwan dalam menjaga jarak dengan China.