Nyonya Iriana dan Nyonya Wury Menyambangi Korban Banjir
Ibu Negara Nyonya Iriana Joko Widodo dan Nyonya Wury Estu Handayani Ma’ruf Amin menyapa para korban bencana banjir. Istri Presiden dan Wakil Presiden itu mencoba meringankan beban warga.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Nyonya Iriana Joko Widodo dan Nyonya Wury Estu Handayani Ma’ruf Amin mengunjungi warga korban banjir di Kelurahan Periuk Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten, Jumat (3/1/2020). Warga masih berusaha membersihkan rumah yang sebelumnya terendam banjir lebih dari 1 meter.
Ibu Negara dan rombongan istri menteri yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju tiba di Puskesmas Periuk Jaya sekitar pukul 9.00. Hadir antara lain Fitri Handari Idham Azis dan
Siti Faridah Pratikno. Ratusan warga yang rumahnya terendam pada 1-2 Januari pun berkumpul.
Wahyudin (51) yang tinggal di Periuk Jaya RT 003 RW 005 mengatakan selama ini tak pernah mengalami kebanjiran. Tahun ini, rumahnya terendam lebih dari 1 meter. Tidak hanya rumah warga, Puskesmas Periuk Jaya yang juga tak pernah kebanjiran kali ini terendam.
”Saya enggak ngungsi karena nolong warga lain. Mondar-mandir puskesmas saja, keluarga di RW lain. Keluarga ada tiga (orang), sudah ngungsi. Yang kecil lagi mondok, enggak di sini,” kata Wahyudin.
I Gusti Ayu Rusmini (65) yang tinggal di Jalan Angsana II bersama suami serta anak dan menantunya membenarkan, banjir biasanya hanya 20-30 cm. Namun, kali ini, banjir besar membuat seisi rumah terendam.
”Habis semua. Baju, kulkas, perabotan, dan mesin cuci rusak. Mau nge-laundry, duitnya enggak ada. Baju ini dikasih saudara,” ujarnya sembari menunjuk pakaian yang dikenakannya. Rusmini dan warga merasa kesulitan karena setelah perabotan dan kompor mereka terendam, memasak pun tak bisa. Rusmini merasa beruntung karena masih ada saudaranya yang datang membawakan makanan.
Tidak hanya itu, Eris (28), warga Kampung Pengasinan, Kelurahan Periuk, juga mengatakan, air dan listrik masih padam sampai saat kunjungan Nyonya Iriana. Karena itu, sulit membersihkan rumah dan perabot yang berlumpur akibat banjir.
Saat ini, warga juga memerlukan bantuan makanan, susu, pakaian, pakaian dalam, popok sekali pakai dan pembalut, serta selimut. Saat mengunjungi warga, Nyonya Iriana, Nyonya Wury, serta anggota OASE memberikan bantuan berupa selimut, sarung, makanan instan, beras, pembalut dan popok sekali pakai, serta alat-alat untuk membersihkan rumah, seperti sikat, ember, dan pel. ”Semoga sehat semua, bisa kembali ke rumah masing-masing,” ujar Iriana sembari menyerahkan peralatan untuk bersih-bersih dan bantuan.
Iriana juga mengajak para ibu tak larut dalam kesedihan, tetapi bernyanyi sembari membersihkan rumah. Harapannya, hati gembira membuat lelah hilang. Warga pun berseloroh, ”Apalagi kalau dikasih kasur, Bu, lelahnya hilang semua.”
Wury pun mengimbau semua warga tetap sabar dan ikhlas. Hujan tetap perlu dilihat sebagai rahmat Allah. Namun, ke depannya, warga diharap tetap menjaga kebersihan dan merawat selokan supaya tak tersumbat. ”Ibu-ibu harus ikhlas, kuat, sabar, dan menghadapi dengan senyuman. Moga-moga Allah mengganti semua dengan berlipat ganda. Kami prihatin, tetapi semoga Allah menggantikan lebih banyak dan lebih baik lagi,” katanya.
Menurut Rusmini dan Wahyudin, banjir memang terjadi ketika air sungai meluap. Namun, kali ini ada tanggul yang jebol dan membuat kondisi lebih parah. Rusmini berharap, ke depan, Wali Kota menyiapkan tanggul yang lebih kuat dan tinggi di Kali Sabi seperti di Sungai Cisadane. Tanggul yang kuat akan mengamankan warga untuk jangka panjang.
Seusai bertemu warga di puskesmas, Iriana, Wury, dan rombongan OASE mengitari kompleks perumahan warga. Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah memandu dan menunjukkan warga yang kini mulai membersihkan rumah masing-masing. Nyonya Iriana pun membagikan buku tulis kepada anak-anak dan kaus untuk warga.