Sopir Mengantuk Sebabkan Kecelakaan Maut di Pasuruan
Sopir mengantuk diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun di Jalan Raya Sentul, Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur pada Minggu (22/12/2109) sebanyak 7 orang tewas, sejumlah korban lainnya luka-luka.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·4 menit baca
PASURUAN, KOMPAS – Korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Sentul, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, bertambah menjadi tujuh orang. Para korban akan mendapat santunan sesuai haknya oleh Jasa Raharja. Penyebab kecelakaan diduga karena sopir tronton mengantuk.
“Hingga kini kami masih terus mendata jumlah korban dan detilnya. Kami akan datang ke rumahnya untuk memastikan data korban, dan dipastikan setiap korban akan mendapat santunan sesuai haknya,” kata Penanggung Jawab Jasa Raharja Kabupaten Pasuruan Fafan Nurdia, Minggu (22/12/2019) di sela-sela evakuasi bangkai kendaraan. Hingga pukul 16.00 WIB, bangkai truk tronton baru bisa dievakuasi dari lokasi kejadian.
Adapun tujuh orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut adalah Dalil Ikrom, Abdul Mukti, Lilik, Sohibul, Gufron, Nurkholis, dan Akhmanis Setyowati. Mereka adalah warga ber-KTP, Kraton Kabupaten Pasuruan; Susukan Kota Pasuruan; Kediri; dan Rembang.
Untuk diketahui, kecelakaan beruntun menimpa enam mobil dan satu sepeda motor di Jalan Raya Surabaya-Malang tepatnya di jalan menanjak Desa Sentul, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (22/12/2019).
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.15 WIB. Peristiwa bermula saat truk tronton berjalan dari arah Malang menuju Surabaya dengan kecepatan tinggi. Para saksi mata melihat bahwa truk bernomor polisi S 9066 UU mulai berjalan zigzag dan kemudian menubruk sepeda motor N 3418 CO di depannya.
Akibat tubrukan itu, truk bermuatan alat berat atau backhoe tersebut terdorong ke arah kanan, melintasi median jalan, dan memasuk jalur Surabaya-Malang. Saat itu truk menyerempet sebuah mobil L 1119 SE, dan terus melaju kencang, lalu berhenti karena menabrak pos ojek di ujung gang Dusun Krajan, Desa Sentul, di kanan jalan.
Tubrukan menyebabkan alat berat yang diangkut truk terjatuh dan tiang pengeruknya menimpa sebuah mobil N 1702 WY yang melaju menuju Malang. Empat orang di dalam mobil yang tertimpa tiang pengeruk alat berat tersebut, tewas saat itu juga. Sebuah mobil bernomor polisi W 1031 TF yang berjalan di belakangnya, juga tidak bisa menghindar dan menabrak bagian belakang alat berat.
“Selain korban tewas, saat ini sejumlah korban luka-luka juga masih dirawat di beberapa pusat layanan kesehatan,” kata Kepala Kepolisian Resor Pasuruan Ajun Komisaris Besar Rofiq Ripto Himawan saat memimpin evakuasi korban kecelakaan.
Rofiq mengatakan, dugaan sementara kecelakaan disebabkan oleh sopir tonton mengantuk. “Sebab, ada saksi mengatakan bahwa truk sudah berjalan oleng dari Malang dan lajunya semakin kencang saat berada di jalan menurun di lokasi kejadian. Pemeriksaan saksi masih terus dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan,” kata Rofiq.
Lokasi kejadian merupakan perempatan kecil. Ada dua gang dari Desa Sentul di kanan dan kiri jalan yang bermuara ke jalur besar Malang-Surabaya. Nasir Salasa (35), warga Lawang yang bekerja sebagai supeltas (sukarelawan pengatur lalu lintas) di lokasi kejadian, mengaku bahwa saat itu jalur arah Malang menuju Surabaya sedang padat. Sedangkan jalur dari Surabaya menuju Malang tidak terlalu padat.
“Di lokasi ini memang sering terjadi kecelakaan. Tahun lalu juga terjadi kecelakaan besar serupa di tanggal ini. Semoga ke depan tidak lagi ada kecelakaan lagi di sini,” kata Nasir.
Nasir mengatakan, saat itu truk menabrak motor, mobil, dan terus meluncur hingga berhenti di ujung gang. “Saat itu muatan truk berupa alat berat jatuh dan menimpa mobil. Di sanalah korban meninggal terbanyak,” katanya. Menurut Nasir yang turut mengevakuasi korban, pengendara motor yang tertabrak juga luka parah.
Di lokasi ini memang sering terjadi kecelakaan. Tahun lalu juga terjadi kecelakaan besar serupa di tanggal ini
Irawan, korban selamat dalam kejadian itu mengaku bahwa ia tidak menduga kecelakaan menimpa diri dan keluarganya. Mobilnya menabrak alat berat, namun beruntung, keluarganya selamat meski mengalami luka-luka.
“Kami ingin mengunjungi saudara di Kota Batu, karena sudah kangen. Tapi rupanya kami kena musibah. Keluarga saya alhamdulillah selamat, meskipun luka-luka. Kini sedang dirawat di klinik,” kata pria asal Candi, Sidoarjo tersebut.
Akibat kecelakaan itu, kemacetan terjadi di jalur Surabaya-Malang dan Malang-Surabaya. Pada pukul 16.00 WIB, bangkai truk tronton baru bisa dievakuasi dari lokasi kejadian.
“Kami bertugas untuk membuat bagaimana jalanan bisa lancar. Di jalur ini sudah sering terjadi kecelakaan dan menyebabkan kemacetan. Untuk Natal dan Tahun baru ini, diusahakan agar kemacetan bisa tertangani,” kata Kepala Sub Direktorat Ketenteraman dan Ketertiban Korlantas Mabes Polri Komisaris Besar Eko Krismianto. Eko saat itu bertugas dalam pengamanan lalu lintas selama Natal dan Tahun Baru wilayah Surabaya-Malang.