logo Kompas.id
UtamaJoki Cilik Bertaruh Nyawa
Iklan

Joki Cilik Bertaruh Nyawa

Bahaya yang mengintai tidak dipedulikan. Selain kepada para joki cilik itu keluarga bertumpu, juga karena joki cilik dipandang sebagai bagian budaya. Pandangan ini mesti diluruskan. Eksploitasi anak harus dihentikan.

Oleh
FAJAR RAMADHAN
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UEYRuKr4JogOYiWQhscCyDra4pM=/1024x652/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2Fkompas_tark_12716986_2_0.jpeg
Kompas

Joki cilik berlatih di arena pacuan kuda Angin Laut di Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, Minggu (22/3/2015). Para joki cilik dengan usia maksimal sembilan tahun tersebut biasa berlatih rutin seminggu sekali.

Oktober lalu, seorang joki cilik diberitakan tewas saat mengikuti acara pacuan kuda di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Kejadian itu bukan kali pertama dan tampaknya tidak menyurutkan niat anak-anak menjadi joki. Apalagi, keikutsertaan mereka adalah tumpuan keluarga dan dipandang bagian dari budaya. Pandangan keliru ini mesti diluruskan. Eksploitasi anak pun harus dihentikan.

Suatu hari di salah satu arena pacuan kuda di Kota Bima, tampak seorang anak mengenakan helm bertuliskan ”Bintang Sila” sembari memegangi cambuk kuda. Hampir seluruh bagian wajahnya ditutupi kain hitam. Sepintas, dia menyerupai pahlawan berkuda, Zorro.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000