Kebakaran lahan di sisi kanan dan kiri ruas jalan penghubung Palembang-Tanjung Api-api, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, menghanguskan gudang ban bekas, Selasa (12/11/2019).
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
BANYUASIN, KOMPAS — Kebakaran lahan di sisi kanan dan kiri ruas jalan penghubung Palembang-Tanjung Api-api, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, menghanguskan gudang ban bekas, Selasa (12/11/2019). Walau tidak ada korban jiwa, kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp 300 juta. Akibat kebakaran ini, kemacetan mengular hingga 4 kilometer.
Api berwarna jingga berkobar menghanguskan gudang ban bekas yang ada di sisi ruas jalan penghubung Palembang-Tanjung Api-api, Kabupaten Banyuasin. Tiga mobil pemadam kebakaran dari Dinas Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Banyuasin dibantu dua mobil pemadam dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuasin dikerahkan untuk memadamkan api.
Sekitar 60 petugas tampak berjibaku memadamkan api yang cukup besar. Tidak hanya api, kepulan asap hitam tebal berbau karet ban bekas juga membubung tinggi, bahkan menutupi ruas jalan. Akibatnya, jarak pandang pengendara jadi terbatas.
Bahkan, api juga merembet menyeberangi jalan sehingga mengancam pengguna jalan. Petugas memutuskan menutup sementara ruas jalan guna menghindari jatuhnya korban.
Petugas pemadam kebakaran dari Dinas Satpol Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Banyuasin Gutra memaparkan, kebakaran bermula dari adanya titik api yang mulai pada pukul 11.30. Mulanya api cukup jauh dari gudang ban, yakni sekitar 7 kilometer. Namun, angin yang berembus cukup kencang membuat api dengan cepat mendekati gudang ban tersebut.
Pemilik gudang ban dibantu warga sekitar berupaya memadamkan api agar tidak merembet ke gudang ban tersebut. Hanya saja, kondisi api yang sangat besar membuat warga tak mampu menghalau api.
Gutra menuturkan, sangat sulit memadamkan api lantaran bahan yang terbakar sangat mudah tersulut api. ”Kami hanya tinggal menunggu bahan bakar dari api tersebut habis dan memastikan kebakaran tidak meluas,” ujar Gutra.
Kami hanya tinggal menunggu bahan bakar dari api tersebut habis dan memastikan kebakaran tidak meluas.
Ridwan, pemilik gudang ban bekas, mengatakan, api dari hasil kebakaran lahan sangat sulit dibendung. ”Saya memang sudah menyiapkan alat pemadam untuk mengantisipasi hal ini. Hanya saja, api berkobar sangat besar,” katanya.
Akibat kebakaran ini, dia mengalami kerugian hingga Rp 300 juta. ”Tidak hanya ban, posko tempat jual beli ban juga ikut terbakar. Namun, masih ada beberapa ban yang bisa diselamatkan,” kata Ridwan.
Menurut Ridwan, kebakaran lahan di lokasi ini sudah terjadi sejak dua hari lalu. Namun, baru hari ini yang cukup besar. Akibatnya, tempat usaha yang sudah ia rintis selama dua tahun itu pun ikut hangus.
Berdasarkan pantauan Kompas, terdapat beberapa titik api yang menghanguskan semak belukar yang tumbuh di sisi ruas jalan tersebut. Asap pun mengurangi jarak pandang para pengguna jalan.
Ridwan mengatakan, sebelum kebakaran membesar, dia melihat seorang mencurigakan membawa kantong plastik memasuki kawasan semak belukar. Setelah itu kebakaran mulai terlihat. ”Saya duga dialah pelaku pembakar lahan,” kata Ridwan.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori menerangkan, kebakaran lahan masih terjadi di beberapa wilayah. Untuk hari ini terpantau ada 234 titik panas, 217 titik di antaranya ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Akibat kebakaran lahan, asap masih menyelimuti Kota Palembang. Indeks standar pencemaran udara mencapai 127 atau masuk dalam kategori tidak sehat.