logo Kompas.id
UtamaPengarusutamaan Jender Belum...
Iklan

Pengarusutamaan Jender Belum Jadi Perhatian Serius dalam Respons Terorisme

Keterlibatan perempuan dalam aksi-aksi terorisme terus meningkat. Meningkatnya jumlah perempuan sebagai martir bom kekinian sebagai tanda jika perempuan memegang peranan penting dalam agenda ekstremisme.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CLvL2KrQpQ1jncmyhM-Mh41LrpI=/1024x498/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2Fson4_1573480988.jpg
KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR

Direktur Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia Ruby Kholifah dalam perbincangan dengan media, Senin (11/11/2019), di Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS — Aksi ekstremisme di Indonesia belakangan ini mulai bergeser, menyusul pelibatan sejumlah perempuan sebagai martir bom. Keterlibatan perempuan dalam aksi-aksi terorisme terus meningkat. Hingga 2019 ada 10 perempuan di Tanah Air menjadi pelaku terorisme.

Meningkatnya jumlah perempuan sebagai martir bom kekinian sebagai tanda jika perempuan memegang peranan penting dalam agenda ekstremisme. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kelompok ekstremis semakin lihai membangun narasi jender dalam aksinya. Sementara pemerintah hingga kini belum secara serius menanggapi terorisme dengan menggunakan pendekatan pengarusutamaan jender.

Editor:
yovitaarika
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000