Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta Mulai Dibangun
Untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar pawai Karnaval Jakarta Langit Biru. Harapannya, penggunaan kendaraan listrik semakin banyak.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI mendorong warga menggunakan kendaraan bermotor listrik bebas emisi. Seiring dengan itu, penyediaan fasilitas pendukung berupa stasiun pengisian listrik umum juga akan terus digenjot. Ini sebagai upaya mengurangi polusi udara di Ibu Kota.
Terkait ini, Pemprov DKI menggelar karnaval kendaraan berbasis listrik pada Minggu (27/10/2019) sebagai bentuk kampanye penggunaan energi yang ramah lingkungan. Acara ini digelar dengan tema ”Karnaval Jakarta Langit Biru”.
”Jadi, tidak semuanya aksi pemerintah, tetapi dukungan masyarakat sangat dibutuhkan. Apalagi (kegiatan) ini hanya promosi, tetapi nanti yang paling penting soal lifestyle (gaya hidup) masyarakat ikut sendiri agar gemar menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan,” ujar Saefullah, Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Jumat (25/10/2019), di Jakarta.
Hadir pula dalam konferensi pers General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Ikhsan Asaad, Executive Vice President Corporate Communication dan Corporate Social Responsibility PLN I Made Suprateka, dan sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah.
Pemprov DKI menggelar karnaval di sepanjang rute Patung Pemuda Senayan-Bundaran Hotel Indonesia-Patung Pemuda Senayan. Rangkaian karnaval berlangsung pukul 11.00 hingga pukul 20.00. Selama kampanye, ruas jalan yang dilewati bakal ditutup untuk lalu lintas kendaraan.
Total kendaraan listrik yang ikut dalam karnaval sebanyak 470 kendaraan. Namun, per hari ini, baru ada 315 kendaraan. Kendaraan tersebut meliputi sepeda listrik, motor listrik, bajaj listrik, mobil listrik, taksi listrik, dan bus listrik. Rangkaian konvoi kendaraan listrik akan diajukan untuk mendapatkan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri).
Saefullah berharap, seusai karnaval, warga DKI dapat terdorong beralih ke kendaraan listrik. Pemerintah DKI juga telah memfasilitasi proses peralihan tersebut, seperti penyediaan fasilitas pendukung berupa stasiun pengisian listrik umum (SPLU) dan memberikan pengecualian untuk bebas aturan ganjil genap di Jakarta.
Kemudahan
Ikhsan Asaad menjelaskan, pihaknya hingga kini telah menyediakan 1.900 SPLU di Jakarta. Stasiun pengisian itu bisa digunakan untuk motor listrik, sepeda listrik, dan skuter listrik. ”SPLU yang udah ada slow charging, bukan untuk mobil. Bisa buat mobil, tetapi lama,” kata Ikhsan.
Meski demikian, Ikhsan akan meluncurkan pengisian listrik yang cepat, yakni ultra charging dan fast charging. Kapasitasnya bisa mencapai 150 kilowatt (KW). Selain itu, lanjut Ikhsan, pihaknya juga berencana untuk mengembangkan cara pembayaran SPLU dengan dompet digital. Sejauh ini, pembayaran untuk pengisian listrik memakai token listrik.
PLN Disjaya juga telah memberikan insentif bagi mereka yang mengisi kendaraan listriknya di rentang waktu pukul 22.00-pukul 04.00. Diskon pembayaran listrik diberikan sebesar 30 persen. ”Kalau misal punya mobil listrik, mau tambah daya di rumah, diskon 100 persen,” ujar Ikhsan.