Hotel Terjangkau RedDoorz Lebih Dilirik untuk Perjalanan Bisnis
Platform pemesanan dan manajemen hotel, RedDoorz, lebih dilirik oleh konsumen yang sedang dalam perjalanan bisnis. Hotel dengan harga terjangkau itu banyak dipesan di kota-kota dengan aktivitas ekonomi tinggi.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Platform pemesanan dan manajemen hotel, RedDoorz, lebih dilirik oleh konsumen yang sedang dalam perjalanan bisnis. Hotel dengan harga terjangkau itu banyak dipesan di kota-kota dengan aktivitas ekonomi tinggi.
RedDoorz telah mencapai pemesanan 600.000 kamar per bulan di Asia Tenggara pada September 2019. Pemesanan kamar di Indonesia yang berada di 100 kota berkontribusi hingga 75 persen.
Country Marketing Director RedDorz Indonesia Sandy Maulana mengatakan, kamar mayoritas dipesan untuk perjalanan bisnis. Hal itu bisa terlihat dari kota-kota dengan kontribusi jumlah tingkat menginap terbanyak, yakni Jakarta (23 persen), Bandung (11 persen), Yogyakarta (9 persen), dan Surabaya (6 persen).
”Dari kota-kota ini terlihat aktivitas ekonominya memang tinggi. Kota di luar Jawa yang paling tinggi, Makassar. Jadi, terlihat pengguna masih dominan untuk perjalanan bisnis. Mungkin 60 persen bisa dibilang untuk perjalanan bisnis,” jelas Sandy, Selasa (22/10/2019), di Jakarta.
Sementara itu, Bali yang merupakan tujuan utama pariwisata nasional tidak masuk dalam kota dengan jumlah pemesan tertinggi. Padahal, jumlah properti RedDoorz di Bali masuk dalam lima besar yang terbanyak.
Menurut Sandy, kontribusi Bali masih rendah karena pemesan bersifat musiman. Pemesan cenderung banyak baru pada saat musim liburan. Tingkat okupansi itu tidak stabil seperti layaknya di kota bisnis seperti Jakarta.
”Ke depan, tentunya kita akan lebih ekspansi ke pariwisata. Tidak bisa mengandalkan hanya pada perjalanan bisnis karena, kan, kota dengan aktivitas bisnis tinggi kan mayoritas di Pulau Jawa,” ungkapnya.
RedDoorz melihat peluang memanfaatkan pariwisata masih sangat terbuka dengan dukungan pemerintah yang membuka destinasi wisata baru. Adapun jasa perjalanan dan pariwisata nasional berkontribusi 6 persen pada produk domestik bruto atau sekitar 62,6 miliar dollar AS.
Country Head of RedDoorz Indonesia Mohit Gandas menyatakan, pihaknya akan membidik status usaha rintisan unicorn atau valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS. Target itu diproyeksikan terjadi pada akhir 2020.
Untuk mencapai target itu, RedDoorz akan melakukan ekspansi jumlah properti dari 1.500 hotel saat ini menjadi 5.000 hotel pada akhir 2020. Selain di Indonesia, ekspansi juga akan dilakukan di Singapura, Vietnam, dan Filipina.
”Kami akan melakukan ekspansi untuk menjadi unicorn. Fokus utama ekspansi di Indonesia karena Indonesia menyumbang 70 persen lebih pendapatan kami,” kata Mohit.
Ekspansi jumlah properti itu akan dilakukan dengan memanfaatkan pendanaan seri C sebesar 70 juta dollar AS yang baru didapat pada Agustus 2019. RedDoorz juga memperbanyak fitur pilihan kamar, yakni RedDoorz Basic, RedDoorz Plus, dan RedDoorz Premium.
RedDoorz akan melakukan ekspansi jumlah properti dari 1.500 hotel saat ini menjadi 5.000 hotel pada akhir 2020.