Pemuda Indonesia Ikuti Program Kapal Pemuda Asia Tenggara
Program ini juga memberi kesempatan kepada pemuda dari seluruh negara ASEAN dan Jepang memperkenalkan negara masing-masing selama berlayar.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 29 pemuda Indonesia mengikuti program Kapal Pemuda Asia Tenggara ke-46. Mereka akan menjalin persahabatan dan membangun jejaring dengan pemuda dari negara-negara lain.
Program Kapal Pemuda Asia Tenggara (Ship for Southeast Asia Youth Program/SSEAYP) merupakan program yang diinisiasi Pemerintah Jepang sejak 1974. Jepang mengajak puluhan pemuda dari seluruh negara anggota ASEAN untuk berlayar agar lebih mengenal satu sama lain.
”Program ini memberikan mereka platform dan kesempatan untuk berjejaring dari negara ASEAN dan Jepang. Hal ini penting karena dalam 20 tahun ke depan mereka juga akan menjadi pemimpin di masing-masing negara sehingga pengalaman ini perlu dimulai ketika masih muda,” kata Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii seusai pelepasan keberangkatan rombongan SSEAYP 2019 dari Indonesia di Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Ishii mengatakan, program ini juga memberi kesempatan kepada pemuda dari seluruh negara ASEAN dan Jepang untuk memperkenalkan negara masing-masing selama berlayar. Tidak ketinggalan, mereka juga mendapat kesempatan untuk merasakan langsung budaya dan gaya hidup negara lain.
SSEAYP 2019 akan diikuti oleh 330 peserta dari seluruh anggota ASEAN dan Jepang. Program akan dimulai pada 23 Oktober hingga 15 Desember 2019. Mereka akan berlayar dengan Kapal Nippon Maru.
Mereka akan mengikuti dua jenis kegiatan, yakni kegiatan di atas kapal dan kegiatan di luar kapal. Kegiatan di atas kapal berupa diskusi mengenai beberapa hal, seperti pendidikan, lapangan pekerjaan, kesehatan, dan kewirausahaan.
Para peserta SSEAYP 2019 juga berkunjung dan tinggal di beberapa negara, yaitu Jepang, Vietnam, Singapura, Myanmar, dan Malaysia.
Duta perdamaian
Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga I Gusti Putu Raka Pariana mengatakan, para peserta program tersebut turut berperan sebagai duta perdamaian dunia di Asia. Hal ini karena berjejaring akan membuat mereka menjalin persahabatan lintas negara.
”Oleh karena itu, penting agar para alumni SSEAYP menyebarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki kepada pemuda lainnya ketika program selesai. Mereka juga dapat membuat rekam jejak dengan merekam aktivitas atau membuat buku mengenai kegiatan ini untuk disebarkan,” ujarnya.
Pemimpin Pemuda SSEAYP 2019 Ayu Pratiwi Muyasyaroh menyampaikan, program ini akan memacu anak muda Indonesia memunculkan versi terbaik dari diri mereka masing-masing. ”Kami sadar diharapkan untuk menjadi pemimpin di provinsi sendiri pada akhirnya,” ujarnya.
Tim Indonesia yang mengikuti SSEAYP 2019 sebanyak 28 orang dari sejumlah provinsi. Perjalanan mereka akan disertai oleh Sylvanus Hardiyanto sebagai Pemimpin Nasional SSEAYP 2019.