Kerusuhan di Pelabuhan Kelotok Penajam Paser Utara Mereda
Keributan antarkelompok pemuda terjadi di Pelabuhan Perahu Klotok Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (16/10/2019) sore. Sempat terjadi pembakaran pelabuhan.
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Keributan antarkelompok pemuda terjadi di Pelabuhan Perahu Kelotok Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (16/10/2019) sore. Terjadi pembakaran pelabuhan, tetapi situasi mereda setelah polisi memediasi dua kelompok yang bersitegang.
Pelabuhan kelotok itu terletak sekitar 80 kilometer dari Kecamatan Sepaku, salah satu calon lokasi utama ibu kota baru. Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Komisaris Besar Ade Yaya Suryana mengatakan, sejak pukul 13.00 Wita telah terjadi pergeseran sekitar 100 orang menuju pelabuhan kelotok di Penajam Paser Utara.
Pada mulanya, mereka merusak pos loket tiket dan menghentikan setiap perahu yang beroperasi dan mencari kelompok pemuda di sana. ”Sekitar pukul 15.00 Wita, perwakilan kelompok berdialog dengan polisi di kantor Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara. Namun, belum terjadi kesepakatan,” ujar Ade.
Polisi telah menahan terduga yang terlibat pemukulan dua pemuda di Pantai Nipah-nipah.
Penyerangan dipicu perseteruan dua kelompok pemuda akibat suara knalpot motor yang dianggap terlalu bising. Keributan yang terjadi sepekan lalu itu membuat pemuda bernama Rian mengalami luka-luka. Salah satu temannya, Chandra, meninggal dengan luka tusuk pada bagian perut. Keributan itu terjadi di Pantai Nipah-nipah, Kecamatan Penajam.
Rabu itu, kelompok tersebut mendatangi kelompok yang sebelumnya bentrok. Sekitar pukul 15.30 Wita, massa yang berkumpul semakin banyak di pelabuhan perahu kelotok. Beberapa orang membakar dua loket tiket. Asap hitam membubung. Sekitar satu jam kemudian, api dipadamkan.
Setelah itu, polisi kembali memediasi kedua kelompok tersebut. Seusai berdialog hingga pukul 20.00 Wita, amukan massa bisa diredam. Kedua belah pihak juga bersedia membubarkan diri.
Ade mengatakan, saat ini polisi masih menangani kasus tersebut. Ia berharap, masyarakat sama-sama menjaga keamanan dan tidak main hakim sendiri.
Kepala Satuan Resor Kriminal Polres Penajam Paser Utara Ajun Komisaris Dian Puspitosari mengatakan, polisi telah menahan terduga yang terlibat pemukulan dua pemuda di Pantai Nipah-nipah. ”Tiga orang kami amankan setelah mereka melarikan diri ke Balikpapan. Pelaku penikaman satu orang, yang lain masih kami dalami karena mereka membawa senjata tajam,” ujarnya.
Sejauh ini, kata Dian, itu keributan pertama di Penajam Paser Utara dalam dua tahun terakhir. Akibat terbakarnya loket tiket perahu kelotok itu, aktivitas jual-beli tiket jadi terhambat. Polisi memastikan akan berjaga di sekitar kawasan sampai kondisi benar-benar aman. Proses jual-beli tiket dialihkan dengan membangun tenda sementara.
Pelabuhan kelotok ini kerap digunakan orang menyeberang dari Balikpapan ke Penajam Paser Utara dan sebaliknya. Pada siang hari, ratusan kelotok lalu lalang mengangkut orang. Kelotok diminati karena waktu tempuh lebih cepat, sekitar 30 menit, dibandingkan menggunakan feri yang memakan waktu sekitar 1 jam.