Sejumlah pihak menduga, Bolton akan mengajak pejabat Inggris menyelaraskan kebijakan dengan Washington dalam menyikapi Iran.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
LONDON, SENIN - Amerika Serikat akan mengajak Inggris untuk lebih terlibat dalam menyikapi sejumlah isu internasional saat ini demi kepentingan AS. Inggris berpeluang untuk mendukung AS dalam menangani isu dengan Iran dan China.
Kerja sama antara AS dan Inggris berpotensi menguat setelah Inggris keluar dari Uni Eropa dalam waktu dekat. Ajakan kerja sama diperkirakan akan disampaikan oleh Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat John Bolton dalam kunjungan dua hari ke London, Inggris, sejak Minggu (11/8/2019).
Sejumlah pihak menduga, Bolton akan mengajak pejabat Inggris menyelaraskan kebijakan dengan Washington dalam menyikapi Iran. Washington telah menekan Teheran melalui sanksi ekonomi, seperti larangan impor minyak Iran, setelah keluar dari Perjanjian nuklir Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) pada 2018.
“Bolton akan menyampaikan argumen AS menambah tekanan terhadap Iran jika London menyatakan JCPOA batal. Tetapi, keputusan tersebut diperkirakan tidak terwujud dalam waktu dekat,” kata seorang pejabat senior Gedung Putih yang tidak menyebutkan nama.
Iran telah mengurangi komitmen yang tertera dalam JCPOA secara bertahap karena sanksi AS tak kunjung dicabut. Iran menuntut solusi nyata dari negara yang masih terikat JCPOA, yakni Inggris, Perancis, Jerman, China, dan Rusia, untuk mengupayakan pencabutan sanksi.
Bolton diperkirakan juga akan membahas perseteruan antara AS dan China, khususnya mengenai perusahaan ponsel Huawei. AS menyatakan teknologi 5G Huawei mengancam keamanan nasional.
Bolton berencana untuk menyampaikan argumen bahwa Huawei merupakan perpanjangan tangan Pemerintah China karena perangkat keras Huawei dapat memantau komunikasi pengguna. Untuk itu, AS menginginkan agar sekutunya juga tidak menggunakan peralatan produksi Huawei, termasuk Inggris.
Selama ini, Inggris berhati-hati dalam menyikapi perseteruan AS dengan Iran dan China di masa pemerintahan Perdana Menteri Inggris Theresa May. May mundur dan digantikan Boris Johnson yang mulai menjabat pada akhir Juli 2019.
Di bawah May, Inggris mendukung Uni Eropa untuk mempertahankan JCPOA. Selain itu, Inggris juga memberikan Huawei akses terbatas ke bagian-bagian non-inti dari jaringan 5G.
AS-Inggris
Kunjungan Bolton dilakukan guna meningkatkan hubungan AS-Inggris di bawah pemerintahan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Bolton akan bertemu dengan Sekretaris Kabinet Inggris Mark Sedwill, Kepala Penasihat Strategis Perdana Menteri Inggris Edward Lister dan Menteri Keuangan Inggris Sajid Javid pada hari pertama.
Pada hari kedua, Bolton akan bertemu dengan Menteri Perdagangan Internasional Inggris Liz Truss, Menteri Pertahanan Ben Wallace, Menteri Urusan Keluar dari Uni Eropa Steve Barclay, dan pejabat lainnya.
Dalam kunjungan tersebut, Bolton juga membahas Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada 31 Oktober 2019. Sejumlah pengamat beranggapan ketergantungan Inggris terhadap AS akan meningkat setelah Brexit terwujud.
Adapun Presiden AS Donald Trump dan PM Johnson mulai sering berkomunikasi via telepon sejak Johnson menjabat. Trump ingin menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas AS-Inggris untuk membantu melindungi Inggris ketika keluar dari Uni Eropa.
Trump dan Johnson akan bertemu dalam KTT G7 di Biarritz, Prancis, pada akhir Agustus 2019. (Reuters)