Binmas Noken Polri Dukung Masyarakat Sadar Wisata di Biak
Tim Satuan Tugas Pembinaan Masyarakat Noken Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia mengunjungi Kepolisian Resor Biak Numfor, Provinsi Papua, dalam rangka meninjau tempat-tempat wisata di wilayah itu, Senin (5/8/2019).
Oleh
Pascal S Bin Saju
·2 menit baca
BIAK, KOMPAS — Tim Satuan Tugas Pembinaan Masyarakat Noken Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia mengunjungi Kepolisian Resor Biak Numfor, Provinsi Papua, dalam rangka meninjau tempat-tempat wisata di wilayah itu, Senin (5/8/2019).
Biro Humas Mabes Polri dalam keterangan pada Selasa (6/8) menyebutkan, tim Satgas Binmas Noken Polri dipimpin Komisaris Besar Eko Rudi Sudarto selaku kepala satuan tugas dengan didampingi Penasihat Staf Ahli Kapolri Hermawan Sulistyo dan beberapa anggota staf Binmas Noken Polri.
Di Polres Biak Numfor, tim diterima Kepala Bagian Sumber Daya Komisaris Sam R Mamisala dan sejumlah perwira polres setempat.
Binmas Noken sejatinya berangkat dari kelanjutan Binmas Pioneer yang pernah dijalankan di seluruh wilayah Polda Papua pada 1993. Dinamakan Binmas Noken karena diambil dari salah satu warisan budaya masyarakat Papua.
Tempat-tempat wisata yang dikunjungi adalah Goa Jepang di Kampung Binsari, Distrik Samofa; Pantai Raja 3 atau Pantai Sabado di Kampung Adoki, Distrik Yendidori; Wisata Kuburan Tua di Kampung Padwa Distrik Yendidori, dan Monumen Perang Dunia II di Kampung Paray, Distrik Biak Kota.
Di sela kunjungannya di tempat wisata Goa Jepang, Eko menyampaikan, untuk membangun masyarakat sadar wisata (Masdarwis) perlu perhatian khusus dari berbagai elemen karena pembangunan pariwisata tidak hanya tugas pemerintah. Menurut Eko, pembangunan kepariwisataan melibatkan tiga pemangku kepentingan utama, yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Mereka harus saling bersinergi dan melangkah bersama untuk mencapai dan mewujudkan tujuan pengembangan kepariwisataan, khususnya di Biak Numfor.
Eko mengatakan, perlu adanya edukasi khusus mengenai hal ini. Mungkin harus diperkenalkan dan diinformasikan mengenai pendidikan sadar wisata ke masyarakat.
”Program kami ke depan adalah masyarakat sadar wisata sehingga dari kepolisian berencana akan membangun satu gedung di tempat wisata, terutama tempat wisata bersejarah. Ini penting untuk melestarikan dan menjaga keaslian dan keindahan tempat wisata,” ujar Eko.
Hermawan mengatakan, suatu bangsa tidak akan bisa menapaki masa depan kalau tidak menengok pada sejarah masa lalunya. ”Goa ini adalah satu dari sekian banyak jejak-jejak sejarah, khususnya sejarah dunia, yang sangat penting, khususnya dari Perang Dunia II,” katanya.
Kepala Kampung Binsari Distrik Samofa Yusuf Rumaropen selaku pengelola wisata Goa Jepang menyampaikan, perlu dukungan pihak-pihak terkait sehingga benda-benda peninggalan Perang Dunia II tersebut dapat terjaga dan terawat dengan baik.
”Peninggalan ini merupakan salah satu aset Kabupaten Biak Numfor, makanya kita harus menjaga dan merawatnya sehingga generasi mendatang tetap bisa melihat dan mengetahui sejarah,” kata Yusuf.
Selain itu, Yusuf juga sangat mengapresiasi dan mendukung program Polda Papua melalui Polres Biak Numfor yang akan membangun museum kecil di area Goa Jepang, Kampung Binsari.