Hutan di Tahura R Soerjo yang Terbakar Capai 300 Hektar
Luasan hutan yang terbakar di Taman Hutan Raya R Soerjo di wilayah Batu, Jawa Timur, diperkirakan mencapai 300 hektar. Hingga hari kelima kebakaran, Kamis (1/8/2019) nyala api di lereng barat daya Gunung Arjuna itu sudah bisa dikendalikan.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
BATU, KOMPAS-Luasan hutan yang terbakar di Taman Hutan Raya R Soerjo di wilayah Batu, Jawa Timur, diperkirakan mencapai 300 hektar. Hingga hari kelima kebakaran, Kamis (1/8/2019) nyala api di lereng barat daya Gunung Arjuna itu sudah bisa dikendalikan.
Namun tim masih tetap mengawasi sisa-sisa bara yang berpotensi menyala kembali akibat tiupan angin kencang. Penyisiran bara masih dilakukan oleh tim gabungan yang berjumlah belasan orang.
“Kondisi terkini di area kebakaran masih terpantau ada bara api yang belum padam di akar dan kayu. Bara itu terus dipantau untuk mengantisipasi munculnya api baru karena di lokasi angin cukup kencang,” ujar Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Achmad C Rochim, Kamis (1/8/2019).
Menurut Rochim pukul 15.40 tim gabungan yang beranggotakan 17 orang kembali ke Posko Taman Hutan Raya (Tahura). Sebelumnya mereka telah bertugas melakukan penyisiran dan pemadaman di daerah Gentong Growak dan Puncak Kembar II.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Tahura R Soerjo, Ahmad Wahyudi, mengatakan, meski api sudah bisa dikendalikan, penyiraman dari udara (water bombing) masih diperlukan. Tujuannya untuk mematikan semua bara di lokasi yang tidak terjangkau oleh tim pemadam.
Seperti diketahui lokasi kebakaran lahan dan hutan di lereng Arjuna berada di ketinggian 2.730-3.152 meter dari permukaan laut. Sebagian lokasi susah dijangkau karena memiliki kemiringan hingga 60 derajat. Tim pemadam juga harus berjalan jauh. Mereka butuh waktu tempuh 4-5 jam untuk menjangkau titik api terdekat dan sembilan jam untuk yang terjauh.
Dari hasil koordinasi pihak Tahura dengan Pemerintah Kota Batu, Rabu (31/7/2019), disepakati untuk melakukan metode water bombing. Cara ini dipakai untuk menghindari dampak kerugian yang lebih besar karena Tahura R Soerjo merupakan daerah konservasi.
“Mengenai waktunya (water bombing) itu kewenangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Kebakaran di gunung tidak sederhana. Medannya sangat berat, sedang kemampuan manusia terbatas,” kata Yudi.
Mengenai waktunya (water bombing) itu kewenangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Kebakaran di gunung tidak sederhana. Medannya sangat berat, sedang kemampuan manusia terbata
Disinggung apakah lahan yang terbakar telah merembet ke lereng Gunung Welirang di utara Arjuna, Yudi menyangkal. Menurut dia tidak merembet tetapi ada kebakaran lahan juga di Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto pada hari Senin (29/7/2019). Pemadaman di Welirang dilakukan oleh petugas dari Tahura dibantu relawan dan masyarakat.