Dalam rangka hari jadi ke-537 Bogor, akan dilangsungkan gelaran seni budaya atau karnaval budaya pada Minggu (30/6/2019). Nuansa khas Bogor dijanjikan hadir dalam acara ini.
Oleh
Ratih P Sudarsono
·2 menit baca
Dalam rangka hari jadi ke-537 Bogor, akan dilangsungkan gelaran seni budaya atau karnaval budaya pada Minggu (30/6/2019). Nuansa khas Bogor dijanjikan hadir dalam acara ini.
Kepala Subbagian Publikasi dan Berita Humas Pemerintah Kota Bogor Dian Intannia Lesmana menjelaskan, karnaval akan berlangsung dari depan Balai Kota di Jalan Ir Juanda sampai kawasan Air Mancur di Jalan Jenderal Sudirman, Bogor Tengah.
”Acara dimulai pukul 07.00, peserta karnaval bergerak sepanjang jalan tersebut dan berakhir dengan peserta masuk dan berkumpul di lapangan Pusdikzi. Acara dipilih pagi hari, tidak siang seperti gelaran-gelaran sebelumnya, agar penonton, juga peserta, nyaman karena tidak panas tersengat matahari,” tutur Dian.
Ia melanjutkan, pergerakan peserta karnaval diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan menutup arus lalu lintas kendaraan. Dengan demikian, keluhan warga tentang kemacetan ditangani dan warga serta wisatawan mudah datang ke lokasi untuk menonton acara ini.
Karnaval ini akan menampilkan berbagai seni tarian atau tetabuhan/musik yang diperagakan atau ditampilkan dari sejumlah sanggar kesenian dan kelompok pegiat budaya atau seni dari Kota dan Kabupaten Bogor, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Karawang, Kabupaten Ciamis, serta Kabupaten Subang.
Dibuka dengan musik dan gerak dinamis rampak gendang, para inohong Kota Bogor, termasuk wali kota, menjadi peserta karnaval dengan mengendarai kuda. Ada pula yang mengendarai kereta kencana atau delman hias. Ada juga rombongan aparat pemerintahan yang mengenakan busana adat dari sejumlah daerah dan rombongan yang memperagakan busana batik khas Kota Bogor.
Enam kantor kecamatan akan membawa berbagai jampana, yang masing-masing akan menata jampana-nya itu sebaik dan sebagus mungkin. Jampana atau dongdang adalah wadah untuk keperluan mengangkut barang hasil bumi. Wadah dibentuk dan dihias sedemikian rupa, misalnya mengambil bentuk-bentuk atap khas rumah sunda, misalnya tagok anjing dan julang ngapak.
Sejumlah komunitas juga ikut berpawai dengan dandanan atau atribut yang mencerminkan identitas gerakan komunitasnya, misalnya saja komunitas sepeda, berkebaya, barongsai, dan reog.
Di Jalan Jenderal Sudirman ada tiga panggung kehormatan bagi para undangan khusus. Di depan panggung ini, peserta dapat menampilkan pertunjukan seni selama dua-tiga menit.