Banjir kembali melanda beberapa wilayah di Kalimantan Timur akibat hujan lebat yang terjadi sejak Senin (17/6/2019) dini hari. Saluran drainase perlu diperbaiki agar air bisa mengalir cepat saat terjadi hujan lebat.
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
SAMARINDA, KOMPAS — Banjir kembali melanda beberapa wilayah di Kalimantan Timur akibat hujan lebat yang terjadi sejak Senin (17/6/2019) dini hari. Saluran drainase perlu diperbaiki agar air bisa mengalir cepat saat terjadi hujan lebat.
Di Balikpapan, banjir menggenangi beberapa ruas jalan utama hingga ketinggian 70 sentimeter. Banyak motor mogok karena melintasi genangan air. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan mencatat, jalan yang tergenang antara lain Jalan Margo Mulyo, di seputaran Jembatan Mariyati, sekitar aliran Sungai Ampal, Jalan MT Haryono, dan di Jalan Beller.
”Yang paling parah di Jalan Beller, sekitar 200 rumah terendam banjir. Banjir mulai surut sejak pukul 16.00 Wita,” kata Kepala BPBD Kota Balikpapan Suseno ketika dihubungi dari Samarinda.
Ia mengatakan, kawasan Jalan Beller kerap terendam banjir saat hujan lebat. Meskipun air surut kurang dari 24 jam, hal itu cukup merepotkan masyarakat. Aktivitas masyarakat jadi terganggu lantaran jalan tidak bisa dilewati kendaraan.
Suseno mengimbau masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan banjir, terutama untuk membersihkan drainase di sekitar permukiman. Sementara untuk penanganan jangka panjang, Pemerintah Kota Balikpapan sedang melakukan koordinasi untuk realisasi pembenahan drainase.
”Perlu perencanaan dari hulu ke hilir untuk penanganan banjir di Balikpapan. Dalam jangka pendek, masyarakat membersihkan aliran sungai, tidak membuang sampah ke parit. Untuk jangka panjang, pembenahan drainase tengah dilakukan oleh pemerintah,” kata Suseno.
Perlu perencanaan dari hulu ke hilir untuk penanganan banjir di Balikpapan. Dalam jangka pendek, masyarakat membersihkan aliran sungai, tidak membuang sampah ke parit. Untuk jangka panjang, pembenahan drainase tengah dilakukan oleh pemerintah.
Mulai surut
Sementara itu, meluapnya Sungai Mahakam menggenangi sebagian wilayah Kabupaten Mahakam Ulu sejak Kamis (13/6/2019) malam. Saat ini air sudah mulai surut dan pemerintah mulai melakukan penanganan pascabanjir.
Wilayah terdampak antara lain Kecamatan Laham, Long Bagun, dan Long Apari. Sebelumnya, ketinggian air di daerah itu mencapai 1 meter. Air meluap hingga radius 100 meter dari tepi sungai.
”Dinas kesehatan mengerahkan puskesmas terapung mulai hari ini untuk meninjau kesehatan masyarakat pascabanjir. Kebutuhan pokok juga sudah dikirimkan ke daerah-daerah terdampak. Saat ini beberapa masyarakat masih membersihkan kampung masing-masing,” ujar Engelbertus.