Instalasi Listrik Pasar Tradisional Harus Dibenahi
Instalasi listrik pasar-pasar tradisional di Kota Bandung, Jawa Barat, perlu dibenahi setelah kebakaran melanda dua pasar dalam satu bulan terakhir.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Instalasi listrik pasar-pasar tradisional di Kota Bandung, Jawa Barat, perlu dibenahi setelah kebakaran melanda dua pasar dalam satu bulan terakhir. Pemasangan kabel listrik yang semrawut membuat rawan timbul hubungan pendek arus listrik sehingga berpotensi kebakaran.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, dalam kunjungan di Pasar Sederhana, Bandung, Rabu (12/6/2019), menyatakan, pasar-pasar tradisional di Kota Bandung perlu mendapatkan perhatian khusus dari sisi instalasi kelistrikan. Hal itu dilakukan terkait dengan kebakaran besar yang terjadi di Pasar Kosambi dan Pasar Ujungberung.
Kebakaran dua pasar itu diduga terjadi akibat hubungan pendek arus listrik. Kerugian materi ditaksir mencapai miliaran rupiah. Kebakaran Pasar Kosambi, Sabtu (18/52019) malam, menghabiskan ratusan kios. Adapun kebakaran Pasar Ujungberung terjadi pada Minggu (9/6/2019).
Karena itu, Yana mengatakan, pemerintah akan mengaudit instalasi listrik 37 pasar tradisional di Kota Bandung dengan menggandeng PLN. ”Kami minta pihak PD Pasar bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung dalam pembenahan kelistrikan. PLN juga akan kami surati,” tuturnya.
Yana menilai, instalasi listrik di hampir semua pasar tradisional di Kota Bandung tidak tertata rapi sehingga dinilai tidak aman dan rawan kebakaran. Saat memantau Pasar Sederhana di Kecamatan Sukajadi, Yana menunjukkan kabel-kabel listrik beberapa kios yang telah ditinggalkan pedagang. Beberapa aliran kabel disatukan oleh selotip yang mudah terbakar dan diletakkan dekat dengan bagian atas kios yang beratap plastik.
Pemantauan Pasar Sederhana juga bukan tanpa alasan. Yana menuturkan, pasar ini juga pernah mengalami kebakaran pada Oktober 2018 yang menghanguskan sekitar 300 kios.
”Pasar ini pernah menjadi korban kebakaran. Jadi, saya pikir mereka pasti tidak ingin terjadi kebakaran lainnya. Kami mengimbau dan meminta PD Pasar membuat surat edaran kepada pedagang agar menggunakan kabel instalasi sesuai standar. Petugas pasar dan pedagang juga perlu dilatih untuk menggunakan alat pemadam kebakaran portabel,” tuturnya.
Nurtendi (49), pedagang Pasar Sederhana, menuturkan, kebakaran yang terjadi di Kosambi dan Ujungberung membuatnya cukup khawatir. Berjualan sejak 2016, dia belum pernah mendapatkan pelatihan antisipasi kebakaran dari pihak pasar ataupun pemerintah.
”Kalau instalasi listrik, memang tanggung jawab pedagang. Jadi, kami memasang sesuai dengan kebutuhan kami. Saya sendiri memasang listrik secukupnya. Saya tidak berani menggunakan kabel yang tipis,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung Dadang Iriana menambahkan, potensi kebakaran akibat hubungan pendek arus lisrik di pasar-pasar Kota Bandung cukup tinggi. Dari hasil pemantauan, Dadang melihat kabel-kabel listrik di pasar masih semrawut. Hal itu bisa memacu hubungan pendek arus listrik jika pelindung kabel yang digunakan tidak memenuhi standar keamanan.
”Kami menilai pasar di Bandung memang rawan kebakaran, seperti yang terjadi dalam kebakaran di Pasar Kosambi dan Ujungberung. Memang penyebab pastinya masih diselidiki kepolisian, tapi potensi kebakaran akibat arus pendek masih menjadi dugaan terkuat,” tuturnya.