Tempat Pengisian Bahan Bakar di Tol Trans-Sumatera Disiagakan
Pertamina akan menyiapkan 15 stasiun pengisian bahan bakar untuk umum di sepanjang Tol Trans-Sumatera dari Bakauheni, Lampung, sampai Palembang, Sumatera Selatan, sepanjang 346 kilometer. Tempat pengisian bahan bakar itu akan ditempatkan di setiap tempat peristirahatan (rest area).
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG,KOMPAS — Pertamina akan menyiapkan 15 stasiun pengisian bahan bakar untuk umum di sepanjang Tol Trans-Sumatera, dari Bakauheni, Lampung, sampai Palembang, Sumatera Selatan, sepanjang 346 kilometer. Tempat pengisian bahan bakar itu akan ditempatkan di setiap tempat peristirahatan (rest area).
Hal itu disampaikan General Manager PT Pertamina Marketing Operation Region II Sumbagsel Primarini di Palembang, Minggu (26/5/2019). Primarini mengatakan, dari jalur Bakauheni-Terbanggi Besar disediakan 7 SPBU. Adapun untuk wilayah Pematang Panggang-Palembang ada 8 SPBU.
Menurut Primarini, untuk kawasan Bakaheni-Terbanggi Besar yang sudah beroperasi secara penuh, SPBU akan dibuka selama 24 jam. Adapun untuk kawasan Pematang Panggang-Palembang yang masih berstatus fungsional, SPBU akan dibuka sesuai pembukaan jalur fungsional, mulai pukul 06.00-16.00.
”Kami akan mengikuti waktu pembukaan jalur,” kata Primarini.
Primarini menjelaskan, pada angkutan Lebaran kali ini, setiap SPBU yang berada di jalur Tol Trans-Sumatera akan dipasok sekitar 6 kiloliter per titik. ”Adapun konsumsi BBM diperkirakan 4 kiloliter per titik. ”Pengiriman bahan bakar selalu rutin dilakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan pemudik,” katanya.
Tidak hanya itu, penyiapan bahan bakar juga akan dilakukan di setiap pintu keluar jalan tol. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan kepadatan di dalam tol. Selain itu, disiagakan juga petugas pengantar bahan bakar dengan menggunakan sepeda motor.
”Semuanya ada 20 personel. Sebanyak 15 personel di Lampung dan 5 personel di Sumsel. Mereka akan diterjunkan di sejumlah titik kemacetan. Tidak hanya di jalur tol, tetapi juga di nontol,” kata Primarini.
Primarini memprediksi, rata-rata penggunaan bahan bakar pada angkutan Lebaran di Sumatera Bagian Selatan mencapai 8.900 KL per hari, naik 18 persen dibandingkan dengan angkutan Lebaran tahun lalu, sekitar 7.500 KL per hari. Kenaikan ini dipicu melonjaknya penggunaan kendaraan bermotor yang melewati jalur darat akibat kenaikan harga tiket pesawat.
Adapun penggunaan gasoil (bahan bakar diesel) diperkirakan stabil, yakni sekitar 4.500 KL per hari. ”Penggunaan gasoil memang lebih sedikit karena biasanya kendaraan industri akan berhenti saat masa angkutan Lebaran,” kata Primarini.
Sebaliknya, akibat kenaikan harga tiket, konsumsi avtur saat angkutan Lebaran turun hingga 40 persen dari yang semula 400 KL per hari menjadi 240 KL per hari. ”Besarnya penurunan konsumsi juga disebabkan pada periode yang sama tahun lalu ada perhelatan Asian Games yang membuat operasional pesawat meningkat pesat,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Cabang PT Hutama Karya Ruas Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung Yoni Satyo mengungkapkan akan disediakan BBM di setiap rest area. Namun, dirinya mengusulkan agar pengendara sudah menyiapkan bahan bakar sebelum memasuki jalur fungsional untuk mencegah kemungkinan kehabisan bahan bakar di tengah tol. Yoni memprediksi pada angkutan Lebaran nanti, 80 persen kendaraan yang keluar dari Pelabuhan Bakauheni atau sekitar 5.300 unit kendaraan per hari akan mengarah ke Palembang.