Gempa dengan magnitudo 5,0 terjadi di Kabupaten Keerom pada Minggu (26/5/2019) sore. Gempa ini menjadi gempa ke-21 yang terjadi di wilayah Papua pada tahun ini.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,0 mengguncang Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, pada Minggu (26/5/2019). Tidak ada warga yang menjadi korban dalam gempa yang terjadi pada pukul 14.37 WIT.
Demikian rilis dari Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Rahmat Triyono yang diterima Kompas pada hari Minggu sore.
Rahmat memaparkan, gempa dengan magnitudo 5,0 ini terletak pada koordinat 3,28 Lintang Selatan dan 140,96 Bujur Timur. Lokasi gempa tepatnya di darat pada jarak 46 kilometer arah tenggara Distrik Waris.
Ia pun menuturkan, gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Berdasarkan hasil analisis sumber gempa menunjukkan bahwa gempa di wilayah Kabupaten Keerom ini dipicu oleh deformasi batuan dengan mekanisme sesar mendatar atau strike slip fault.
Rahmat menambahkan, belum ada laporan kerusakan bangunan di wilayah Keerom yang ditimbulkan akibat dampak gempa tersebut. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Rahmat mengimbau warga agar tidak terpengaruh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Berdasarkan hasil pantauan, belum ada gempa susulan hingga kini.
Sementara itu, Perwira Urusan Humas Polres Keerom Brigadir Kepala Suparlan saat dikonfirmasi mengatakan, tidak ada korban luka ataupun meninggal akibat gempa dengan magnitudo 5,0 tersebut.
”Dari hasil pantauan kami, tidak ada laporan kerusakan rumah ataupun bangunan publik di wilayah Keerom pascagempa,” kata Suparlan.
Berdasarkan catatan Kompas, total telah terjadi sebanyak 21 kali gempa di wilayah Papua dan Papua Barat sejak akhir Desember hingga Februari ini. Gempa dengan kekuatan terbesar yaitu gempa dengan magnitudo 6,1 yang mengguncang Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, pada 28 Desember 2018. Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 1,58 Lintang Selatan dan 134,12 Bujur Timur di darat.
[caption id="attachment_10080470" align="alignnone" width="1024"] Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua Welliam Manderi menunjukkan titik gempa di Papua Niugini berkekuatan M 7,4 pada Senin (26/2), pukul 02.44 WIT.[/caption]
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua Welliam Manderi berharap masyarakat meningkatkan mitigasi bencana karena sering terjadi gempa sejak awal tahun ini.
”Kami berharap masyarakat, khususnya yang bermukim di daerah pesisir, agar mewaspadai tsunami pasca-gempa bumi. Tahun ini, pergerakan sesar di Papua cukup aktif,” kata Welliam.
Kami berharap masyarakat, khususnya yang bermukim di daerah pesisir, agar mewaspadai tsunami pasca-gempa bumi. Tahun ini, pergerakan sesar di Papua cukup aktif. (Welliam Manderi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua)