Dari beberapa orang yang ditangkap, mulut mereka tercium bau alkohol. Polisi juga akan memeriksa urine mereka.
Oleh
Stefanus ato
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polisi menahan 99 orang yang diduga terlibat dalam aksi unjuk rasa yang berakhir bentrok di kawasan Tanah Abang hingga Petamburan, Jakarta, Rabu (22/5/2019) pagi. Mereka berasal dari luar DKI Jakarta, seperti, Banten, Tasikmalaya (Jawa Barat), dan Nusa Tenggara Timur.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi di Jakarta, Rabu, mengatakan, polisi bersama para ulama dan pemangku kepentingan lainnya terus berusaha menghalau para perusuh tersebut. Mereka yang ditangkap kini diperiksa polisi.
”Dari pagi tadi, kami bersama para ulama sudah berusaha menghalau mereka. Sampai sekarang sudah 99 oramg yang kami amankan, dan sedang diperiksa di Polres Jakarta Barat,” ujar Hengki.
Hengki mengatakan, dari beberapa orang yang ditangkap, mulut mereka tercium bau alkohol. Polisi juga akan memeriksa urine mereka.
Dari pagi tadi, kami bersama para ulama sudah berusaha menghalau mereka. Sampai sekarang sudah 99 oramg yang kami amankan, dan sedang diperiksa di Polres Jakarta Barat. (Hengki Haryadi, Kepala Polres Jakarta Barat Komisaris Besar)
”Pengalaman kami, kalau kehilangan rasa takut, empati, itu pasti ada penyebabnya yang memicu stimulan dan halusinasi,” ucap Hengki.
Mengincar warga
Dia menambahkan, aksi ini diduga sudah direncanakan terlebih dahulu untuk membuat kerusuhan. Polisi menemukan busur, petasan, bom molotov, dan bensin.
”Mereka mengincar properti warga dan polisi. Dan awal kejadiannya, mereka ribut dengan warga yang propertinya dibakar sehingga terjadi bentrokan,” ujarnya.
Pasukan Brimob Polri dibantu dua satuan setingkat kompi (SSK) prajurit Tentara Nasional Indonesia pun menghalau para perusuh di Jalan KS Tubun, Jakarta Barat. Perumahan, rumah toko, kios, dan bangunan di sekitar lokasi kerusuhan masih ditutup sejak pagi hingga pukul 11.00.