Basemen Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat diperkirakan ludes terbakar, Sabtu (18/5/2019), sekitar pukul 20.30. Api cepat membakar kios yang ada di basemen. Hingga pukul 00.20, Minggu (19/5/2019), pemadaman masih dilakukan. Diperkirakan semua kios di dalam basemen itu habis terbakar.
Oleh
Samuel Oktora
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS-Basemen Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, ludes terbakar, Sabtu (18/5/2019), sekitar pukul 20.30. Api cepat membakar kios yang ada di basemen. Hingga pukul 00.20, Minggu (19/5/2019), pemadaman masih dilakukan. Diperkirakan semua kios di dalam basemen itu habis terbakar.
Mobil pemadam kebakaran dari Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung segera tiba di lokasi, dan untuk pemadaman sudah dikerahkan 12 unit mobil.
Api tidak nampak dari luar gedung pasar karena titik api berada dalam basemen. Yang nampak berupa asap tebal membubung.
“Semula yang diketahui titik api dari dua kios penjual kelapa dan plastik. Kejadiannya waktu saya hendak pulang, tapi kemudian melihat ada asap keluar dari arah basemen. Setelah saya cek ternyata muncul asap dari sela-sela rolling door,” kata Eep Saifullah (44), sekuriti Pasar Kosambi.
Eep yang saat itu sif pagi kemudian memberitahu rekan sekuriti yang lain, yang tugas malam, Robby Achmad. Keduanya kemudian berupaya memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam api ringan (apar).
“Pemadaman sudah diupayakan menggunakan apar tapi api sudah membesar dan sulit dipadamkan, akhirnya kami memberitahu dinas pemadam kebakaran,” ucap Robby.
Ny Aik (47), yang memiliki warung makan Sunda di basemen mengungkapkan, saat kejadian, warungnya masih buka karena selama bulan ramadan ini melayani 24 jam.
“Ada beberapa orang yang masih makan di warung nasi saya. Umumnya kios sudah tutup. Kemudian ada yang teriak-teriak. Asap, asap, ada kebakaran. Tapi saya juga tidak tahu apinya dari mana. Semua lalu pada keluar dari pasar karena panik,” kata Aik.
Sekretaris Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, Rachmat Hidayat menuturkan, begitu mendapat laporan, pihaknya segera menuju ke Pasar Kosambi.
“Perjalanan ke pasar relatif lancar, situasi lalu lintas tidak terlalu padat. Namun yang menyulitkan proses pemadaman karena sumber api berada dalam ruang tertutup, yakni basemen,” ujar Rachmat.
Menurut Rachmat, bagi petugas kesulitan memadamkan api karena asap begitu tebal dalam ruangan, sehingga petugas juga harus menggunakan masker.
“Karena di dalam basemen, asap sangat tebal, kami kesulitan melihat titik-titik api, sehingga harus dicari dulu,” ucapnya. Rachmat mengatakan, sumber api sementara ini diduga karena korsleting listrik.