MADRID, MINGGU – Saat tiba di Madrid, Spanyol, pekan lalu, Novak Djokovic bertekad memperbaiki penampilan setelah hanya meraih hasil terbaik satu perempat final dari tiga turnamen terakhirnya. Usai turnamen Madrid Masters, petenis nomor satu dunia itu memperkuat kembali peluangnya menjuarai empat Grand Slam beruntun.
Djokovic jadi juara di Madrid setelah di final, Senin (13/5/2019) dini hari WIB, menang atas Stefanos Tsitsipas, 6-3, 6-4. Ini adalah gelar ketiga Djokovic di Madrid setelah 2011 dan 2016. Dia pun menyamai prestasi Rafael Nadal sebagai petenis dengan gelar juara ATP Masters 1000—level tertinggi dalam struktur turnamen ATP— terbanyak, yakni 33 gelar.
Namun, bukan statistik itu yang membuat Djokovic senang. Meski lebih berpengalaman dari Tsitsipas (20), yang baru dua kali tampil pada final Masters 1000, Djokovic mengakui, lawannya tak tampil maksimal. Fisiknya terkuras setelah mengalahkan Nadal, 6-4, 2-6, 6-3, pada semifinal.
”Kemenangan ini sangat penting dalam persaingan di tanah liat. Ini memberi kepercayaan diri sebelum Roma dan, tentu saja, Roland Garros, tempat saya ingin tampil sebaik mungkin,” kata Djokovic. Dia akan melanjutkan penampilannya pada Roma Masters, pekan ini, lalu ke Roland Garros, untuk Grand Slam Perancis Terbuka, 26 Mei-9 Juni.
Jika bisa juara di Roma, dia akan memimpin daftar perolehan gelar juara Masters 1000. Dan, seandainya sukses berlanjut ke Roland Garros, Djokovic akan menjuarai empat Grand Slam beruntun untuk kedua kalinya. Dia menjadi petenis terakhir yang melakukan itu ketika menjuarai Wimbledon 2015 hingga Perancis Terbuka 2016.
Djokovic tampil dominan dengan menjuarai lima dari delapan turnamen sejak pertengahan 2018 hingga awal 2019, termasuk Grand Slam Wimbledon, AS Terbuka 2018, dan Australia Terbuka 2019. Tetapi, setelah itu, perempat final menjadi hasil terbaiknya dari tiga turnamen.
”Setelah Australia Terbuka, saya tak bermain dengan baik. Saya sulit tampil konsisten di Indian Wells, Miami, dan Monte Carlo. Saya membutuhkan situasi yang mendorong saya menuju level terbaik. Itu didapatkan saat melawan Dominic Thiem,” tutur petenis dengan koleksi 74 gelar juara itu.
Setelah melewati tiga pertandingan pertama dengan cukup mudah, petenis Serbia itu mendapat perlawanan ketat dari Thiem pada semifinal. Djokovic harus melewati dua kali tiebreak untuk mengalahkan Thiem, 7-6 (7-2), 7-6 (7-4).
Laga tersebut dijadikan indikator peningkatan penampilannya, karena Thiem adalah salah satu petenis terbaik di tanah liat. Sembilan dari 13 gelar juara yang didapat petenis Austria berusia 25 tahun itu didapat di tanah liat. Selain Djokovic, Thiem dinilai sebagai salah satu pesaing Nadal untuk juara di Roland Garros.
Bagi Tsitsipas, penampilan di Madrid memberinya pelajaran tentang pentingnya tampil konsisten dalam satu turnamen. Petenis Yunani berusia 20 tahun itu berpengalamann mengalahkan “Big Three”, yaitu Roger Federer, Nadal, dan Djokovic. Namun, Tsitsipas tak pernah mengalahkan mereka dalam pertandingan beruntun.
“Berhadapan dengan Nadal dan Djokovic secara beruntun membuat saya menderita karena sangat menguras fisik. Namun, itulah yang harus saya perbaiki. Level konsistensi Djokovic dan Nadal sangat tinggi hingga sukses dari satu turnamen ke turnamen lain. Saya berharap, suatu saat bisa seperti mereka,” tutur Tsitsipas yang naik ke peringkat ketujuh, dari kesembilan, setelah menjadi finalis di Madrid.
Serena Kembali
Selain nomor putra, turnamen di Roma, Italia, pekan ini juga diwarnai persaingan petenis putri top dunia, termasuk Serena Williams. Ini menjadi turnamen pertama mantan petenis nomor satu dunia itu sejak WTA Miami, Maret. Saat itu, Serena batal tampil pada babak keempat melawan Wang Qiang (China) karena cedera lutut kiri.
WTA Roma pun menjadi satu-satunya turnamen pemanasan bagi Serena sebelum tampil di Perancis Terbuka. Petenis peringkat ke-11 dunia itu menang 6-4, 6-2 atas petenis kualifikasi, Rebecca Peterson, pada babak pertama, Senin.
Tampil sebagai unggulan ke-10, dia akan bersaing dengan petenis unggulan pada paruh atas undian, di antaranya Naomi Osaka (1), Simona Halep (3), juara WTA Madrid Kiki Bertens (6), dan Sloane Stephens (7). (AP/AFP)