Penurunan jumlah penganggur idealnya dibarengi peningkatan kualitas tenaga kerja. Pemerintah menargetkan 500.000 peserta pelatihan vokasi sampai akhir 2019.
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penurunan jumlah penganggur idealnya dibarengi peningkatan kualitas tenaga kerja. Pemerintah menargetkan 500.000 peserta pelatihan vokasi sampai akhir 2019.
Target itu sebagai bagian dari upaya mendongkrak penyerapan tenaga kerja. Pelatihan menyasar calon pekerja, korban pemutusan hubungan kerja, dan pekerja yang membutuhkan pembaruan keahlian.
Direktur Pengembangan Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Roostiawati di Jakarta, Rabu (8/5/2019), menyatakan, pemerintah menargetkan penyerapan tenaga kerja mencapai 2 juta orang per tahun selama kurun 2015-2019. Berdasarkan data Kemnaker, jumlah tenaga kerja yang terserap ke lapangan kerja mencapai 2,9 juta orang pada 2015, kemudian berturut-turut 2,4 juta orang, 2,7 juta orang, dan 2,4 juta orang selama 2016-2018.
Dalam rangka mendongkrak penyerapan, pemerintah menggelar pelatihan dan mengharapkan keterlibatan pelaku industri. Kurikulum pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan industri.
Badan Pusat Statistik mencatat, tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2019 mencapai 6,82 juta orang, turun 50.000 orang dibandingkan dengan Februari 2018.
Apabila dilihat dari latar belakang pendidikan, jumlah penganggur lulusan sekolah menengah kejuruan masih tertinggi di antara tingkat pendidikan lain, yaitu 8,63 persen. Kondisi serupa terjadi setidaknya tiga tahun terakhir.
Peneliti di Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus, berpendapat, secara persentase atau kuantitas, jumlah penganggur memang turun. Namun, dia mempertanyakan, apakah kondisi itu sejalan dengan peningkatan kualitas, produktivitas, dan pendapatan tenaga kerja.
Mengutip data BPS, tiga sektor teratas pembentuk produk domestik bruto (PDB) pada triwulan I-2019 ialah industri, perdagangan, dan pertanian. Sektor industri berkontribusi 20,07 persen, lalu perdagangan 13,20 persen, dan pertanian 12,65 persen.
Daya saing
Sementara jumlah penduduk bekerja pada Februari 2019 mencapai 129,36 juta orang. Adapun struktur lapangan kerja utama didominasi sektor pertanian dengan 29,46 persen, perdagangan 18,92 persen, dan industri pengolahan 14,09 persen.
”Industri menjadi sektor terdepan penyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia, tetapi sektor ini justru tidak menjadi penyerap utama tenaga kerja. Pertanian yang bukan menjadi pemimpin pertumbuhan ekonomi malah menyerap lebih banyak pekerja,” ujar Ahmad.
Guna meningkatkan kualitas/produktivitas tenaga kerja, kata Ahmad, perbaikan perlu ditempuh sampai ke institusi pendidikan dan pelatihan kerja. Pendidikan vokasi juga diharapkan tidak dilaksanakan secara parsial.
Sementara industri diharapkan berperan lebih besar karena dinilai memahami kebutuhan kompetensi. Sementara pemerintah memiliki fungsi memberikan peta bidang-bidang pekerjaan masa depan.
Ahmad menilai perlunya penghapusan dikotomi pekerja sektor formal dan informal. Sebab, pasar tenaga kerja saat ini dan masa depan mensyaratkan kompetensi dan keahlian.
Peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja dinilai mendesak.
Peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja dinilai mendesak. Peringkat daya saing tenaga kerja Indonesia tahun 2018, sesuai dengan laporan International Institute for Management Development, berada di urutan ke-45 dari 63 negara, ada di bawah Malaysia yang ada di urutan ke-22 dan Singapura di urutan ke-13.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Ari Kuncoro, berpendapat, teknologi mendorong pemerataan lapangan kerja di kota-kota sekunder. Usaha kuliner rumahan, misalnya, telah memanfaatkan layanan pesan antar ojek daring.
Bisnis itu biasanya dikelola seorang wirausaha dan mulanya memang memakai jasa buruh tidak tetap. Akan tetapi, ada kemungkinan usaha itu berkembang sehingga berhasil membuka lowongan pekerja tetap. ”Masih banyak jenis profesi baru terkait dengan jasa yang lain karena teknologi. Mereka memiliki keahlian dan berpotensi membuka lapangan kerja baru,” katanya.