Ma\'ruf Amin Temui Megawati, Membahas Situasi Jelang Penetapan Hasil
Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin, menyambangi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Keduanya mengajak agar suasana kondusif menjelang hingga seusai penetapan hasil Pemilu 2019 pada akhir Mei dijaga.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin, dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengajak elite politik dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga suasana tetap kondusif menjelang hingga setelah penetapan hasil Pemilu 2019 pada akhir Mei 2019.
Ini mereka sampaikan seusai pertemuan tertutup keduanya selama sekitar 90 menit di kediaman Megawati di Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Amin menyambangi kediaman Megawati didampingi istrinya, Wury Estu Handayani. Adapun Megawati didampingi putrinya yang juga Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, dan Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P yang juga Wakil Ketua MPR dari PDI-P, Ahmad Basarah.
Megawati mengatakan, peralihan kekuasaan melalui pemilu bukan hal baru di Indonesia. Oleh karena itu, segenap elite politik dan masyarakat hendaknya sudah memahami, jika ada yang keberatan dengan hasilnya, sudah ada mekanisme yang bisa ditempuh, seperti diatur di perundang-undangan.
”Semua pihak harus menunggu hasil resmi dari KPU. Setelah itu, jika ada ketidakpuasan, tempuh sesuai proses hukum yang sudah ada tata caranya,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Amin. Menurut dia, semua elemen bangsa harus tetap berada dalam kerangka bingkai yuridis. Kalau ada permasalahan, termasuk pemilu, hal itu harus dituntaskan dalam bingkai tersebut.
”Kalau sampai keluar, bahaya dan berujung anarkis. Kita semua harus bersama-sama kembali ke jalur konstitusi,” ujarnya.
Dia juga berpesan, ada tiga bingkai lain yang harus diwujudkan untuk membangun Indonesia. Pertama, bingkai politik. Artinya, kehidupan politik berbangsa harus kuat agar kemakmuran dapat tercapai.
Kedua, bingkai sosiologis atau penguatan kearifan lokal.
”Filosofi kehidupan berbangsa ada pada kearifan lokal yang berasal dari beragam agama, suku, dan etnis yang hidup di Indonesia,” ujar Amin.